Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 Melambat ke 5,05% Gegara Orang Mulai Tahan Belanja

Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 Melambat ke 5,05% Gegara Orang Mulai Tahan Belanja

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 06 Feb 2024 06:00 WIB
Pemerintah masih meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 akan lebih tinggi dari pada tahun 2023. Menurut Menkeu ekonomi akan tumbuh 5,2%.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi - Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 mencapai 5,05% secara tahunan (year on year/yoy). Perolehan itu lebih rendah dibandingkan 2022 yang sebesar 5,31%.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 2023 lebih rendah dari 2022 karena dipicu oleh siklus commodity boom atau ledakan harga komoditas yang telah berakhir.

"Ekonomi tahun 2023 disumbang oleh industri manufaktur, perdagangan, transportasi dan infokom. Perlambatan ekonomi kita sedikit, kan melambatnya tidak banyak. Ini melambatnya sedikit jika dibandingkan tahun lalu," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (5/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, melambatnya ekonomi Indonesia juga dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global dan El Nino sehingga berdampak pada pertumbuhan lapangan usaha pertanian yang tumbuhnya melambat terutama pada paruh kedua 2023.

"Perekonomian global yang melambat menjadi salah satu faktor penyebab perlambatan ekonomi Indonesia. Tetapi perlambatan yang relatif masih terjaga ini tentunya menunjukkan ekonomi Indonesia masih tetap solid dan tumbuh dengan terjaga dan positif di kisaran 5,05%. Ini merupakan salah satu kinerja ekonomi Indonesia yang perlu kita banggakan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 yang sebesar 5,05% ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 2,55%. Realisasi itu juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,62%.

Amalia menyebut perlambatan konsumsi rumah tangga dikarenakan kelas menengah atas Indonesia yang mulai menggeser belanjanya ke investasi. Hal itu terlihat dari melambatnya penerimaan PPN barang mewah, penumpang angkutan udara, serta penjualan mobil penumpang.

"Kalau kita perhatikan daya beli rumah tangga terlihat masih cukup terjaga. Perlambatan konsumsi rumah tangga utamanya berasal dari perlambatan pengeluaran kelompok menengah atas," kata Amalia.

"Sementara itu investasi finansial seperti simpanan berjangka mengalami penguatan. Jadi artinya ada sedikit pergeseran dari spending kepada investasi," bebernya.

Pendapatan Per Kapita RI Naik Jadi Rp 75 Juta

BPS mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,05% pada 2023. Capaian itu membuat produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia mencapai Rp 75 juta atau US$ 4.919,7 sepanjang 2023.

"PDB per kapita Indonesia tahun 2023 mencapai Rp 75 juta per kapita atau sebesar US$ 4.919,7 per kapita," kata Amalia.

Pendapatan per kapita adalah total penghasilan negara dibagi jumlah seluruh penduduknya. PDB per kapita biasanya salah satu indikator untuk mengukur jumlah uang yang diperoleh tiap orang di suatu negara atau wilayah.

PDB per kapita pada tahun 2023 itu tumbuh 5,63% dari PDB per kapita Rp 71,03 juta atau US$ 4.783,9 pada tahun 2022.

Simak juga Video: Jokowi Ungkap Perang Hamas-Israel Bisa Bikin Harga Minyak Dunia Naik

[Gambas:Video 20detik]



(aid/kil)

Hide Ads