Teten Sebut 64,5% UMKM di RI Didominasi Emak-emak

Teten Sebut 64,5% UMKM di RI Didominasi Emak-emak

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 07 Feb 2024 17:36 WIB
Menkop UKM Teten Masduki.
Foto: Aulia Damayanti/detik.com
Jakarta -

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki mengungkap dominasi perempuan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat besar.

Ia menyebut dominasinya sampai 64,5% dibandingkan laki-laki pada sektor UMKM. Oleh sebab itu, menurut Teten sebenarnya pendorong perekonomian terutama dalam sektor UMKM adalah emak-emak.

"UMKM itu 64,5% pelakunya itu emak-emak. Jadi the power of emak-emak itu UMKM. Jadi kita memberdayakan UMKM sekalian pemberdayaan perempuan nomor 1 di sektor UMKM ini kata UN Women 2023," kata Teten dalam Dialog Nasional UMKM di Kantor Pusat PWI, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teten juga menyebut, Indonesia menjadi negara keempat di dunia dengan aktivitas usaha perempuan tertinggi dibandingkan laki-laki. Data ini dia sebutkan berdasarkan informasi Global Entrepreneurship Monitor tahun 2022.

"Jadi perempuan jauh lebih kreatif dan jauh lebih produktif dari laki-laki," tutur dia.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, pendapatan atau keuntungan yang didapatkan perempuan lebih kecil dibandingkan pelaku usaha laki-laki. Teten menyebut hal itu karena sektor usaha yang dilakoni oleh perempuan kurang produktif, sehingga tidak menghasilkan keuntungan besar.

"Bukan kurang rajin, tetapi memang masuk ke wilayah-wilayah tidak produktif, penggunaan teknologi kurang, produksi yang masih skala rumahan," jelasnya.

Untuk itu, Teten merekomendasikan perempuan juga menjajal usaha di sektor perikanan, pertanian, perkebunan, atau peternakan. Karena sektor-sektor itu dianggap lebih produktif dan keuntungannya besar.

"Konsumsi ikan dunia misalnya, diperkirakan 20% lebih tinggi pada tahun 2023, ini kata FAO. Lalu kebutuhan pangan dunia diperkirakan juga 60% lebih tinggi pada tahun 2050. Di agrikultur sama aquaculture ini kita punya potensi yang luar biasa. Dan memang kebutuhan di 2 sektor ini tinggi. Sementara di sektor ini didominasi laki-laki," pungkasnya.

(ada/rrd)

Hide Ads