Bulog Targetkan 600 Ribu Ton Beras Impor Masuk RI Maret

Bulog Targetkan 600 Ribu Ton Beras Impor Masuk RI Maret

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 09 Feb 2024 18:45 WIB
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat beras asal Thailand di Pelabuhan Ujung Baru, Medan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/1/2024). Perum Bulog Sumatera Utara menerima sebanyak 12.500 ton beras yang akan dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) selama tahun 2024.ANTARA FOTO/Yudi/nz
Foto: Retno Ayuningrum
Jakarta - Perum Bulog menargetkan sebanyak 600 ribu ton beras impor masuk Indonesia Maret 2024 mendatang. Hal ini disampaikan oleh General Manager Unit Bisnis Bulog Sentra Niaga Topan Ruspayandi.

Lebih rinci, Topan menyebut sebanyak 100 ribu ton berasal dari sisa penugasan impor tahun 2023 dan sebanyak 500 ribu ton dari penugasan impor tahun 2024. Topan mengatakan saat ini pemerintah telah mempunyai stok beras sebanyak 1,2 juta ton.

"Kita on hands (stok saat ini) ada 1,2 juta ton beras yang kita miliki. Kemudian kemarin impor tahun 2023 sudah masuk 350-400 ribu ton. Kita masih ada carry out dari izin impor 2023 sebanyak 500 ribu ton, jadi kurang lebih tinggal 100 ribu ton lagi," kata Topan di Hotel Kaisar, Jakarta Selatan, Jumat (9/2/2024).

Sekitar dua minggu lalu, tambah Topan, Bulog telah mengundang puluhan negara eksportir produsen beras untuk kontrak lelang terbuka. Dari kontrak tersebut, Bulog berhasil mendapatkan 500 ribu ton beras impor untuk tahun ini. Dengan begitu, total ada 600 ribu ton yang akan masuk di Indonesia.

"Kita sudah berkontrak 500 ribu ton. Target akhir Maret masuk semua. Jadi, carry out yang 100 ribu ton sisa dan 500 ribu ton baru kontrak," jelasnya.

Di sisi lain, dia menyebut impor beras juga menjadi tantangan sendiri. Sebab, Indonesia harus bersaing dengan 22 negara produsen beras melarang ekspor. Untuk itu, dibutuhkan berbagai upaya untuk memenuhi cadangan beras pemerintah, salah satunya dengan diplomasi.

Sebagai informasi, Bulog mendapatkan penugasan penugasan impor beras dari pemerintah untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 2 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut kuota impor tersebut juga berpotensi bertambah.

"Yang sampai saat ini ada di neraca pangan, untuk beras itu 2 juta (ton). Kita menyebutnya standby supply Indonesia lebih dari 2 juta (ton), tetapi belum tentu kita (lakukan impor) artinya kita saat ini 2 juta (ton) neraca pangan. Sudah dibicarakan kemungkinan lebih dari 2 juta (ton)," ujar dalam konferensi pers, di Kantor Perum Bulog, Kamis (11/1/2024).

CBP ini akan digunakan untuk menyalurkan bantuan pangan dan operasi pasar. Kedua program itu dilakukan sebagai langkah menekan harga beras yang saat ini tinggi. (eds/eds)


Hide Ads