Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung informasi di ruang tertutup bahwa ada sejumlah orang yang menguasai sepertiga ekonomi Indonesia. Menurutnya, kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan, kesempatan ekonomi yang setara harus diberikan bagi seluruh masyarakat Indonesia
"Kita bergerak untuk bisa menggeser yang disebut sebagai pengambilan manfaat atas ketimpangan. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar obrolan ruang-ruang tertutup yang mengatakan bahwa beberapa orang menguasai sepertiga perekonomian Indonesia, sementara 280 juta lainnya harus berebut sisanya," ungkap Anies dalam Kampanye Akbar AMIN di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024).
"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Rakyat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang setara, harus mendapatkan masa depan yang setara, karena itu kita bergerak untuk melakukan perubahan," jelasnya.
Anies menyadari ada segelintir pihak yang ingin menjaga dominasi tersebut. Namun, ia menjelaskan hal tersebut tidak bisa dihadapi dengan angkara murka. Persoalan tersebut harus dihadapi dengan welas asih dan kecintaan sebagai warga Indonesia. Namun, jika pihak-pihak tersebut melakukan kecurangan dan tidak menjalankan proses yang adil, Anies mengatakan pihaknya siap untuk melawan.
"Kita siap untuk melawan, kita tidak biarkan perlakuan tak adil melenggang tanpa ditantang," tegasnya.
Oleh sebab itu, ia mengirimkan pesan bahwa semua masyarakat Indonesia ingin menjalankan praktik demokrasi yang adil dan beretika. Anies menegaskan pihaknya akan berupaya untuk mengembalikan hal tersebut di Indonesia.
"Di saat etika diremehkan, di saat etika dinomorbawahkan, kami semua hadir membawa pesan akan lakukan perubahan, mengembalikan etika menjadi prioritas penting dalam menjalankan kenegaraan di republik ini," kata Anies.
"Perjuangan ini tidak bisa dikerjakan sendirian, oleh sebab itu kita ingin membawa pesan perubahan yang kita bawa diiringi perasaan cinta kasih, perasaan rahim dan rahman, perasaan welas asih. Kita tidak menginginkan negara yang sombong, kita tidak menginginkan negara yang pelit, kita tidak menginginkan negara yang tega terhadap rakyatnya," pungkas Anies.
(ara/ara)