Dorong Kemajuan Ekonomi, Kemendag Gelar Sosialisasi SRG-PLK di Minahasa

Dorong Kemajuan Ekonomi, Kemendag Gelar Sosialisasi SRG-PLK di Minahasa

Hana Nushratu - detikFinance
Senin, 12 Feb 2024 13:50 WIB
Wakil Menteri Perdagangan RI (Wamendag) Jerry Sambuaga
Foto: Dok. Kemendag

Berdasarkan data Bappebti, Kemendag telah membangun dua unit SRG di Sulawesi Utara. Satu unit SRG berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow dan satu unit SRG lainnya di Kabupaten Minahasa Selatan.

Jerry mengutarakan Bappebti juga terus mendorong pengembangan PLK yang menjadi salah satu instrumen perdagangan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok komoditas. Adapun nilai transaksi PLK pada 2023 mencapai Rp 66,01 miliar atau tumbuh 25,1% dibandingkan 2022.

Pengembangan PLK diharapkan mampu menyediakan mekanisme perdagangan yang transparan, akuntabel, dan adil. PLK akan terus dikembangkan, baik spot maupun forward, dan terintegrasi dengan SRG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian Perdagangan akan terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara untuk mengembangkan instrumen SRG dan PLK secara berkelanjutan. Berbagai pihak diharapkan dapat bersatu dalam meningkatkan kerja sama, kolaborasi, dan saling bersinergi," jelas Jerry.

Diungkapkan Jerry, implementasi instrumen SRG dan PLK akan terlaksana dengan baik. SRG dan PLK juga akan membawa manfaat bagi masyarakat luas dan perekonomian Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Manfaat utama SRG adalah sebagai instrumen pengendalian harga, ketersediaan bahan pokok, mendorong terjaganya inflasi, dan mendorong ekspor. SRG juga memberikan manfaat bagi petani, nelayan, pekebun, dan pelaku usaha karena dapat digunakan sebagai sarana tunda jual saat harga komoditas turun," ungkap Jerry.

"Selain itu, pemilik barang dapat memperoleh pembiayaan dari bank melalui Resi Gudang yang diagunkan dengan standar mutu komoditas yang tetap terjaga," ungkap Jerry.

Jerry menambahkan Indonesia berhasil mencatatkan sejumlah capaian pada sektor perdagangan di tengah ketidakpastian global pada 2023. Pertama, keberhasilan Indonesia dalam menjaga nilai inflasi.

Nilai inflasi Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 2,61% (YoY) atau menurun dibandingkan pada 2022, yaitu sebesar 5,51% (YoY). Nilai inflasi tersebut juga merupakan yang terendah selama 20 tahun terakhir.

"Kemudian yang kedua, nilai surplus perdagangan Indonesia pada 2023 (YoY) mencapai US$ 36,94 miliar. Ketiga, kebijakan-kebijakan yang semakin berpihak untuk para pelaku UMKM dan industri dalam negeri," tegas Jerry.

"Keempat, terbentuknya ekosistem aset kripto dan peluncuran bursa minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia," imbuhnya.

Jerry mengatakan capaian kinerja perdagangan yang menggembirakan tersebut terjadi berkat kolaborasi solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan, termasuk pelaku UMKM. Meskipun demikian, Indonesia masih akan menghadapi ketidakpastian ekonomi dan perdagangan pada 2024, baik di tingkat nasional maupun global.

"Ketidakpastian tersebut disebabkan karena adanya pemilihan umum calon presiden dan kepala daerah, musim kemarau berkepanjangan, krisis pangan dan energi, ketegangan geopolitik yang belum usai, dan tren penurunan harga komoditas dunia. Namun, pemerintah tetap optimistis akan tercapainya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi," pungkasnya.


(anl/ega)

Hide Ads