Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengatakan bahwa kebijakan bantuan sosial (bansos) beras berdampak baik terhadap perekonomian negara. Hal ini, ucapnya, terlihat dari angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
"Inflasi 2,6%, pertumbuhan ekonomi 5,05% (sementara) rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia 5,03% jadi kita di atas rata-rata (pertumbuhan ekonomi dunia). Ini berkah, Alhamdulillah. Artinya pemerintah membuat kebijakan yang baik," ucap Erick di Robinson Ramayana Ciplaz Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).
Kendati demikian, Erick mengakui upaya pemerintah belum sempurna. Sebab dalam konteks musim panen bagi petani lokal, setiap petani masih memiliki kondisi pertanian yang berbeda-beda. Ada segelintir faktor yang mempengaruhi hasil pertanian petani lokal. Mulai dari kualitas bibit, kondisi alam, dan kemampuan petani untuk mengolah lahan padi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi yang paling penting kebijakan hari ini harga eceran tetapnya cukup bagus, bahagia. Ini kayak ayam sama telor, petani senang tapi harga pasaran naik. Harga pasaran turun petani terinjak. Equilibrium (keseimbangan) saja yang kita mainkan agar semuanya dapat kesempatan untuk lebih sejahtera," jelasnya.
Adapun soal harga beras yang fluktuatif, ia menilai hal itu terjadi akibat dinamika pasar. Erick mengatakan situasi geopolitik global menyebabkan harga beras kini naik di seluruh dunia.
Lagipula, ia mengatakan jumlah populasi penduduk setiap tahun selalu meningkat. Hal ini pun berdampak terhadap meningkatkan asupan dan kebutuhan masyarakat.
"Ini yang coba pemerintah jaga tapi terkendali" pungkasnya.
(fdl/fdl)