250 Ribu Ton Beras SPHP Bakal Diguyur ke Ritel Modern dan Pasar

250 Ribu Ton Beras SPHP Bakal Diguyur ke Ritel Modern dan Pasar

Samuel Gading - detikFinance
Selasa, 13 Feb 2024 11:54 WIB
Harga beras mulai merangkak naik sejak November 2023. Kini harga beras medium dan premium telah melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Sebanyak 250 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) akan diguyur ke pasar dan ritel modern. Hal ini dilakukan untuk menjaga pasokan beras.

Informasi tersebut awalnya diungkap oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Ia menjelaskan pada awal 2024, pemerintah sudah menyalurkan sebanyak 220 ribu ton beras.

Namun ada instruksi Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas yang terlaksana Senin (12/2) di Istana Negara, Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Pemerintah memutuskan mengguyur sebanyak 250 ribu ton beras SPHP tambahan di pasar dan ritel modern untuk memastikan ketersediaan pasokan beras di masyarakat.

"Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Bulog sebanyak 250 ribu ton, jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait pasokan beras ini" ungkap Erick di Robinson Ramayana Ciplaz Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Erick menjelaskan, untuk menjaga daya beli masyarakat pemerintah menghadirkan berbagai opsi beras di toko ritel modern. Dua contohnya, adalah beras premium yang memiliki harga Rp 69.500 per 5 kg atau beras SPHP yang diberi harga 54.500 per 5 kg.

"Ini opsi melakukan konsumsi yang sesuai daya beli keluarga. Pemerintah memastikan 250 ribu kita gelontorkan. Terima kasih sama direksi bulog yang terus berkomitmen supaya (beras) di pasaran itu cukup" imbuhnya.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan pemerintah akan menggelontorkan sekitar 700 ribu ton beras dalam waktu dua bulan ini.

"Beras komersial 200 ribu ton sampai dengan Maret 2024. Beras SPHP 250 ribu ton per bulan, dikerjakan dalam dua bulan (sampai Maret)," ujar Arief di Food Station Cipinang Jaya, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Dengan demikian, apabila dijumlahkan, maka total ada 500 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dan 200 ribu ton beras komersil hingga Maret. Lalu secara keseluruhan, total ada sekitar 700 ribu ton beras. Arief menekankan, besaran tersebut akan digelontorkan ke pasar modern dan pasar tradisional.

Adapun alasan langkah ini dilakukan hanya sampai bulan Maret adalah karena pada bulan tersebut akan ada panen besar. Menurut KSA BPS, diproyeksikan momentum tersebut akan menghasilkan 3,5 juta ton beras.

Salah satu cara agar beras mudah terserap masyarakat adalah dengan melakukan repackaging atau pengepakan ulang kemasan beras. Jumlah beras akan direpacking menjadi ukuran 5kg untuk disebar ke pasar dan ritel modern.

"Pak Presiden memerintahkan hari ini semuanya tolong di convert ke 5 kg, kirim ke modern market, kirim ke pasar tradisional. Kemudian yang komersial sudah dipersiapkan 200 ribu ton," terang Arief.

Simak juga Video: Beras Langka, Ma'ruf Minta Bulog Segera Gelontorkan ke Masyarakat

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)


Hide Ads