Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 tercatat surplus US$ 2,02 miliar. Capaian ini menambah catatan panjang surplus neraca perdagangan Indonesia menjadi 45 bulan beruntun.
Surplus neraca perdagangan dikarenakan nilai ekspor lebih besar daripada impor. Nilai ekspor Indonesia pada Januari 2024 sebesar US$ 20,52 miliar dan impor US$ 18,51 miliar.
"Pada Januari 2024 nilai ekspor mencapai US$ 20,52 miliar atau turun 8,34% dibandingkan Desember 2023," kata Plt Kepala BPS,Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Kamis (15/2/2024).
"Pada Januari 2024 nilai ekspor mencapai US$ 18,51 miliar atau turun 3,13% dibandingkan Desember 2023," tambahnya.
Wanita yang akrab disapa Winny mengatakan, turunnya nilai impor Januari 2024 dikarenakan migas dengan andil penurunan 3,53%. Secara tahunan nilai impor Januari 2024 naik 0,36% di mana nilai impor migas turun 7,15%, sementara impor nonmigas mengalami kenaikan 1,76%.
"Peningkatan impor non migas didorong oleh peningkatan komoditas mesin peralatan mekanis dan bagiannya dengan andil peningkatan 2,55%, bijih logam terak dan abu di mana andil peningkatannya 1,01%, serta serealia dengan andil peningkatan 0,87%," ujarnya.
Winny menegaskan, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 surplus 45 bulan berturut-turut.
"Pada Januari 2024 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar US$ 2,02 miliar yang secara nilai turun US$ 1,27 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," tuturnya.
(ara/ara)