Insiden penembakan pesawat terjadi lagi di Papua. Kali ini hal itu terjadi pada pesawat Cessna Grand Caravan registrasi PK-LTF milik PT Asian One Air pada penerbangan rute Timika-Beoga. Pesawat sendiri ditembak saat mau mendarat di Beoga hari ini.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memastikan pilot dan seluruh penumpang pesawat dalam keadaan selamat paska penembakan dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Kami pastikan semua penumpang dan Pilot dalam keadaan selamat. Namun pada area cargo pod section D sebelah kanan terdapat lubang bekas tembakan yang menembus ke floor pesawat," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni dalam keterangannya, Jumat (16/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kristi menuturkan pesawat PK-LTF melakukan penerbangan kedua dari Timika menuju Beoga pada pukul 23.59 UTC atau sekitar 08.59 WIT. Pada saat pesawat berada di posisi akhir sebelum mendarat atau tepatnya pada ketinggian kurang lebih 300 kaki menuju runway. Tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan dari arah belakang pesawat.
Kendati demikian pesawat berhasil mendarat dengan normal di Distrik Beoga pada pukul 00.53 UTC atau sekitar 09.53 WIT. Setelah pesawat dalam posisi engine shutdown, Pilot in Command (PIC) melakukan pengecekan terhadap kondisi penumpang dan pesawat.
Selanjutnya pihak keamanan gabungan dari TNI/Polri sudah melakukan penyisiran, dan setelah berkoordinasi secara internal mengenai kondisi airworthy pesawat serta karena alasan keamanan PIC memutuskan untuk menerbangkan pesawat kembali ke Timika.
Pesawat landing di Timika pada pukul 02.22 UTC atau sekitar pukul 11.22 WIT. Berdasarkan pengecekan terdapat kerusakan minor pada pesawat dan sedang dalam evaluasi untuk perbaikan.
"Saya perintahkan Kepala OBU Wilayah X Merauke beserta jajaran untuk melakukan investigasi insiden tersebut dan terus berkoordinasi dengan pihak keamanan gabungan TNI/Polri serta Pemerintah Daerah setempat untuk pemantauan lebih lanjut serta mengidentifikasi potensi ancaman terhadap penerbangan. Kami harus mendapat kepastian keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan pada rute-rute yang dilalui pesawat dapat terjamin," tutup Kristi.
(kil/kil)