Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Lanjut Usai Juni 2024

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 22 Feb 2024 15:02 WIB
Foto: Aulia Damayanti/detik.com
Sulawesi Selatan -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal bahwa bantuan pangan beras bisa berlanjut setelah Juni 2024. Hal ini dikatakan saat pembagian bantuan pangan beras di Gudang Bulog Batangase, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Jokowi awalnya memastikan bahwa bantuan pangan beras akan berlanjut hingga Juni 2024. Secara nasional sebanyak 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima beras 10 kg setiap bulannya.

"Maret terima lagi? Belum, tetapi akan terima lagi, April akan terima? Mei terima lagi? Juni terima lagi? Tidak setuju tunjuk jari? Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, ibu-ibu dan bapak-bapak menerima 10 kg, 10 kg, 10 kg," kata Jokowi di Gudang Bulog Batangase, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengatakan akan melihat anggaran negara atau APBN terlebih dahulu, terkait apakah bantuan beras akan dilanjutkan setelah Juni 2024. Jika anggaran cukup, dia pun menggerakan tanggannya seraya kemungkinan akan dilanjutkan bantuan pangan beras.

"Nanti setelah Juni saya akan lihat lagi APBN kita kalau cukup (tangannya mengkode meneruskan) saya nggak janji loh (sembari tertawa)," tambahnya.

Jokowi juga menerangkan kepada masyarakat yang hadir mengapa diadakan program bantuan pangan. Ia menjelaskan bahwa saat ini harga beras tengah mengalami peningkatan, sehingga sejumlah masyarakat perlu dibantu agar tidak terdampak akan tingginya harga beras.

"Kenapa sih bapak ibu diberi bantuan beras 10 kg? Karena harga berasnya.. (warga jawab naik) oh sudah tau semuanya. Kenapa harga beras naik? Karena ada perbuahan musim, ada El Nino itu dialami bukan hanya negara kita tetapi negara lain juga mengalami hal sama harga beras naik," pungkasnya.

Ia menyebut hanya di negara Indonesia lah pemerintahnya memberikan bantuan beras 10 kg per bulan. Sementara di negara lain tidak ada bantuan beras kepada masyarakat saat komoditas pangan itu mahal.

"Hanya negara lain tidak diberi 10 kg per bulan, rakyat kita diberi 10 kg setiap bulan. Supaya bapak ibu mengetahuinya harga beras seluruh dunia naik," pungkasnya.




(ada/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork