Wanti-wanti Jokowi, Banyak Negara Tahan Ekspor Pangan!

Wanti-wanti Jokowi, Banyak Negara Tahan Ekspor Pangan!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 28 Feb 2024 13:42 WIB
Jokowi saat silaturahmi dengan penerima bantuan BPJS Kesehatan, di Blora, Jawa Tengah.
Presiden Joko Widodo - Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan banyak sekali negara-negara di dunia yang menahan ekspor pangan. Buktinya, ada ribuan tambahan kebijakan proteksionisme komoditas dari banyak negara di dunia.

Selama 10 tahun terakhir saja ada 1.348 kebijakan proteksionisme yang diterapkan banyak negara. Jumlah ini 3 kali lipat lebih banyak daripada tahun 2014.

"Kalau dulu negara negara itu keterbukaan, keterbukaan, keterbukaan. Sekarang semua negara melakukan proteksionis, menjadi negara proteksionis. Saat ini ada 1.348 kebijakan proteksionis yang dilakukan negara negara utamanya memang urusan pangan," papar Jokowi dalam sambutannya di Rapim TNI Polri, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini naik 3 kali lipat, artinya naik 300% dibanding tahun 2014. Dan ini akan terus meningkat," katanya.

Sebagai contoh saja, dalam rangka ekspor impor beras saja. Bila dahulu banyak negara menawarkan diri untuk mengekspor beras, kini justru berbeda ceritanya. Banyak sekali negara yang menahan diri bila diminta untuk mengekspor pasokannya.

ADVERTISEMENT

"Kita tahu kalau dulu banyak yang menawarkan pada kita misalnya beras, hampir semua negara produsen beras menawarkan berasnya kepada kita. Sekarang ini kita mencari beras ke negara-negara produsen, itu juga tidak gampang dan tidak mudah, karena semuanya sekarang ini ngerem untuk tidak ekspor bahan pangannya," jelas Jokowi.

Menurutnya, banyak hal yang membuat kebijakan proteksionisme digalakkan banyak negara. Mulai dari perubahan iklim yang mengganggu siklus pertanian hingga gangguan rantai pasok global.

"Ini semua terjadi akibat perubahan iklim, akibat perubahan cuaca, dan gangguan rantai pasok," tegas Jokowi.

(hal/kil)

Hide Ads