Harga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap inflasi beras pada Februari 2024 mencapai 5,32% dengan andil inflasi 0,21%.
"Komoditas beras memberikan andil inflasi terbesar baik secara month to month, year to date, dan year to year," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah, dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).
Ia menyebut, kenaikan harga beras terjadi pada 37 provinsi di Indonesia dan hanya 1 yang mengalami penurunan. Kenaikan harga beras ini memang terjadi pada semua rantai distribusi.
"Harga gabah tingkat petani Februari 2024 gabah kering panen 4,86% m to m, dan naik 27,14% secara yoy, gabah kering giling naik 6,13%, naik secara yoy 33,48%," jelas dia.
Kemudian, harga beras di tingkat penggilingan naik 6,76% dibandingkan bulan lalu dan naik 24,65% dibandingkan Februari 2023. Harga beras di grosir naik sebesar 5,96% secara bulanan dan naik 20,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Harga beras eceran Februari 2024 naik 5,28% m to m dan 19,28% secara y o y. Harga yang disajikan merupakan rata-rata beras mencakup kualitas beras dan juga di seluruh wilayah Indonesia," lanjutnya.
Dalam paparannya harga gabah kering panen saat ini Rp 7.216/kg dan di tingkat penggilingan Rp 8.591/kg. Harga beras di tingkat eceran sudah di level Rp 15.157/kg dan grosir Rp 14.398/kg.
(ada/ara)