Ternyata Segini Omzet Bisnis Rental PS yang Perlahan Punah

Liputan Khusus

Ternyata Segini Omzet Bisnis Rental PS yang Perlahan Punah

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Minggu, 03 Mar 2024 12:30 WIB
Bisnis Rental PS Kini Kian Redup.
Foto: Ignacio Geordi Oswaldo/detikcom
Jakarta -

Bisnis rental PlayStation (PS) sempat booming pada awal tahun 2000-an kini mulai meredup, dan hanya menyisakan sedikit pemilik usaha yang masih bisa bertahan. Namun bukan berarti bisnis ini tidak menghasilkan cuan bagi pemiliknya.

Sebab ternyata, omzet harian usaha ini masih cukup menggiurkan. Walaupun sama seperti usaha lainnya, pendapatan dari bisnis rental PS ini bisa sangat variatif.

Andi selaku operator rental PS 3 dan 4 di kawasan Bintara, Bekasi Barat, mengatakan pendapatan usaha ini sebenarnya tidaklah menentu. Namun biasanya para pelanggan yang datang akan lebih banyak di malam hari atau saat akhir pekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan buka 24 jam nih, satu shift-nya 12 jam paling ada 10-15 orang, itu termasuk sepi. Kalau ramai memang ada jam-jamnya sih, biasanya sore sampai magrib, kalau malamnya jam 8 mulai ramai. Memang ramainya di jam tertentu sih, apalagi kalau libur," terang Andi kepada detikcom, ditulis Minggu (3/3/2024).

Dari sana ia mengaku saat rental PS ini sedang sepi, omzet yang didapat dalam satu shift berkisar di Rp 250-300 ribu. Kalau sedang ramai tentu omzet yang didapat bisa meningkat hingga dua kali lipat.

ADVERTISEMENT

Namun Andi menjelaskan pendapatan rental itu tidak serta-merta hanya berasal dari biaya sewa PS. Sebab rental PS itu juga menyediakan minuman dan makanan ringan untuk para pelanggan, sehingga sebagian omzet tadi berasal dari penjualan tersebut.

"Omzet pendapatan kalau lagi sepi bisa Rp 250-300 ribu, itu secara keseluruhan ya. Karenakan di sini di belakang ada warung juga (jualan minuman-makanan ringan) kalau mau ngopi atau minum apa juga," jelasnya.

Sementara itu, Topan selaku operator rental PS 3 dan 4 lain juga mengaku omzet harian usaha ini berbeda-beda di hari kerja dengan saat akhir pekan atau pada masa liburan. Di mana dalam hal ini omzet di hari kerja atau weekday lebih sedikit daripada saat akhir pekan atau weekend apalagi saat liburan.

Topan menjelaskan untuk rental PS yang dijaganya itu biasanya memiliki 2 shift di hari kerja, di mana shif satu berjaga dari pukul 12.00 siang sampai pukul 20.00 dan untuk shift berikutnya dimulai dari pukul 20.00 tadi sampai pukul 04.00 dini hari.

Di hari kerja, omzet rental PS itu di siang sampai malam hari (shift 1) berkisar di Rp 200-300 ribu. Sedangkan untuk shift malam hingga subuh rental PS itu bisa meraup lebih banyak cuan di kisaran Rp 300-700 ribu

"Mungkin kalau di weekday satu shift-nya itu 8 jam dari jam 12 siang sampai 8 malam itu biasanya di kisaran Rp 200-300 ribu. Cuma kalau semakin malam semakin ramai bisa Rp 300-700 ribu bahkan sampai Rp 1 juta pernah," terang Topan.

Sedangkan saat di akhir pekan atau weekend, rental PS ini menghasilkan Rp 300-600 ribu. Sedangkan di malam hari bisa meraup omzet Rp 400-900 ribu. Namun khusus untuk biasanya rental PS ini akan buka 24 jam yang secara otomatis membuat jumlah pengunjung yang datang bisa lebih banyak.

"Kalau weekend paling kisarannya lebih tinggi ya, Rp 300-600 ribu buat di siangnya. Malamnya bisa Rp 400-900 ribu," jelasnya.

Namun ia tidak memungkiri jika sebagian besar pendapatan rental itu berasal dari biaya sewa PS semata. Sebab menurutnya sebagian besar omzet ini justru berasal dari hasil penjualan minuman dan makanan yang dijajakan.

"Omzet pendapatannya sih rata-rata dari makanan dan minuman juga," pungkas Topan.

(rrd/rir)

Hide Ads