Sementara itu Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, Pemkab Karawang memiliki komitmen kuat untuk mendorong UMKM naik tingkat. Sejumlah pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM sejak 2021-2023 telah membantu UMKM di Karawang untuk naik tingkat.
Saat ini, produk UMKM asal Karawang sudah tersedia di minimarket di wilayah Karawang, Subang, Purwakarta dan Bekasi. Kolaborasi dengan Sampoerna melalui program UMKM Untuk Indonesia untuk Transformasi Digital 2024 akan disinergikan dengan UMKM di Karawang.
"Sampoerna merupakan salah satu pelopor Pojok Lokal untuk UMKM. Kolaborasi ini kita padukan dengan yang berada di wilayah kita. Sampoerna juga telah mendampingi pengembangan destinasi wisata Jatidipala Tempuran sehingga sangat luar biasa," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Pojok Lokal merupakan salah satu fasilitas yang tersedia di jaringan toko kelontong tradisional yang didampingi Sampoerna melalui program Sampoerna Retail Community (SRC). Di Pojok Lokal, UMKM di sekitar toko SRC dapat menitipkan produknya untuk dipasarkan.
Aep berharap kolaborasi dengan Sampoerna untuk mendampingi UMKM diharapkan terus berlanjut. Pasalnya, Pemkab Karawang telah menjalin komunikasi dengan perusahaan di Karawang agar di setiap koperasi perusahaan menyediakan produk UMKM.
"Saat ini, kita tidak bisa lepas dari era digitalisasi. Kalau ingin maju, kita harus bisa mengikuti [digitalitasi]. Melalui Dinas Koperasi dan UKM akan terus mendampingi para pelaku UMKM," tegasnya.
Terpisah, Agung Sedijono, Staf Ahli Wali Kota Cirebon Bidang Perekonomian dan Pembangunan mengatakan, UMKM asal Cirebon memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang. Kolaborasi dengan Sampoerna dan Yayasan INOTEK bakal membantu UMKM untuk naik kelas dan bisa memenangkan pasar pada era digital.
"UMKM tidak hanya singkatan dari Usaha Mikro Kecil Menengah tapi juga Usaha Maju Kian Makmur yang merupakan salah satu sasaran yang hendak dicapai melalui program UMKM Untuk Indonesia 2024," katanya.
Agung menuturkan dukungan Sampoerna dan Yayasan INOTEK memberikan dasar yang baik untuk pengembangan UMKM. Sampoerna, misalnya, telah memikirkan dan memiliki SETC sejak 2007 lalu, yang manfaatnya dirasakan saat ini.
Menurutnya, pada era digital, ketika semua orang berbelanja secara daring (online), UMKM juga harus mampu memasarkan produknya secara online melalui sejumlah lokapasar atau marketplace.
"Era digital tidak bisa dilawan, siapa yang tidak mengikuti akan ketinggalan zaman. Di Cirebon ada ribuan UMKM, kami berharap meskipun bertahap semua bisa digarap Sampoerna untuk menjadikan Cirebon sebagai kota perdagangan yang maju menuju Indonesia Emas," jelasnya.
Sementara itu, Imam Wahyu Budiana, Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor yang mewakili Pj Bupati Bogor mengatakan, Pemkab Bogor juga mengapresiasi dan menyambut baik inisiatif Sampoerna.
Pemkab Bogor, lanjutnya, terus memberikan dukungan dan pendampingan bagi UMKM agar mampu meningkatkan level bisnisnya melalui fasilitasi, pendampingan, perizinan, pelatihan digital, produksi, sertifikasi dan lainnya.
"Saya juga minta UMKM agar terus meningkatkan kualitas produk, manajemen, dan pemasaran serta memperluas jaringan dengan stakeholder dan sesama UMKM," katanya.
(fdl/fdl)