Kekeringan Parah, Tunisia Naikkan Harga Air Minum

Kekeringan Parah, Tunisia Naikkan Harga Air Minum

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 06 Mar 2024 14:17 WIB
Pembatasan Konsumsi Air di Barcelona Kian Ketat di Tengah Kekeringan Parah
ilustrasi/Foto: AP Photo
Jakarta -

Pemerintah Tunisia menaikkan harga air minumnya hingga 16%. Langkah ini sebagai respons atas kondisi kekeringan yang telah melanda negara Afrika Utara ini selama lima tahun terakhir.

Sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu (6/3/2024), rata-rata curah hujan di sana sempat meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Namun pejabat pemerintah mengatakan pada pekan lalu bahwa bendungan Tunisia hanya mencapai 35% dari kapasitas tampungnya.

Pada tahun lalu, Tunisia sempat memberlakukan sistem kuota untuk air minum dan larangan penggunaannya di bidang pertanian. Selain itu sejak musim panas lalu, pasokan air di malam hari telah terputus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun harga air minum naik, pemerintah tidak akan menerapkan kebijakan baru ini bagi konsumen kecil. Persentase kenaikan harga air minum pun juga disesuaikan dengan jumlah penggunaannya.

Rinciannya, untuk yang konsumsinya melebihi 40 meter kubik menghadapi kenaikan sekitar 12% menjadi 1,040 dinar Tunisia atau setara Rp 5,2 juta (kurs RP 5.000) per meter kubik.

ADVERTISEMENT

Lalu konsumen pengguna 70-100 meter kubik per kuartal akan membayar 13,7% lebih banyak, menjadi 1,490 dinar atau setara Rp 7,45 juta per meter kubik.

Kenaikan tertinggi terjadi pada yang konsumsinya melebihi 150 meter kubik dan pada fasilitas wisata. Harga air minum per meter kubiknya naik 16% menjadi 2.310 dinar atau setara Rp 11,5 juta.

Demi membantu menyelesaikan permasalahan ini, Tunisia telah meluncurkan pabrik desalinasi air. Hal ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan bendungan dan dampak perubahan iklim.

(shc/rrd)

Hide Ads