Dalam lima tahun terakhir, impor beras dari Vietnam dan Thailand terus meningkat. Importasi dilakukan karena produksi beras Indonesia turun imbas El Nino.
Fenomena cuaca ekstrem ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara produsen beras lainnya seperti Vietnam dan Thailand juga mengalami hal serupa.
Dikutip dari Vietnam Plus, Kementerian Pertanian dan Koperasi di Thailand memperkirakan terjadi penurunan produksi beras pada musim panen 2023-2024, terutama dampak fenomena cuaca El Nino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksi beras diperkirakan berkurang 871.000 ton, turun 3,27% menjadi 25,8 juta ton. Penurunan ini juga seiring dengan menurunnya luasan lahan menjadi total 62,4 juta rai (9,98 juta ha). Ini merupakan pengurangan 602.000 rai atau 0,96% dari tahun sebelumnya.
Namun demikian, konsumsi beras di Thailand tetap lebih rendah dari produksinya. Peneliti dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian rata-rata setiap tahunnya Thailand memproduksi beras sekitar 20 juta ton, sementara konsumsinya hanya 11-13 juta ton.
"Penurunan beras tahun 2023 Thailand itu estimasinya 871 ribu ton turun 3,17%. Kalau kasus Thailand bisa ekspor karena produksinya lebih besar dari tingkat konsumsinya. Produksi 20 juta ton, konsumsi 11 juta ton per tahun, jumlah penduduk 69 juta jiwa, 1/4 penduduk dari Indonesia," kata dia kepada detikcom, Rabu (6/3/2024).
Sementara Vietnam, meskipun dihadapi oleh panas ekstrem akibat El Nino, produksi beras di Vietnam pada 2023 meningkat 1- 2% dibandingkan 2022. Dikutip dari Nikkei Asia, Bea Cukai Vietnam mengatakan produksi beras negara itu menjadi lebih dari 43 juta ton.
Untuk volume ekspor beras Vietnam kini meningkat menjadi 8 juta ton sepanjang 2023. Angka itu naik dari rata-rata volume ekspor antara 6-7 juta ton per tahun dalam beberapa tahun terakhir.
Lebih lanjut, Eliza menyebut, produktivitas padi di Vietnam memang lebih baik dari Indonesia. Kemudian jumlah penduduk di negara tersebut juga tidak sebanyak Indonesia, sehingga surplus bisa untuk ekspor.
"Kalau Vietnam memang dari segi tingkat produktivitas itu lebih tinggi dari Indonesia, dan jumlah penduduk pun tidak sebanyak Indonesia, sehingga surplus bisa diekspor. Kita (Indonesia) beras besar, namun kebutuhan juga besar karena jumlah penduduk banyak dan sangat bergantung pada satu komoditas beras," jelasnya.
RI juga impor beras dari India. Cek halaman berikutnya.