Elon Musk Bertemu Donald Trump, Ada Apa?

Elon Musk Bertemu Donald Trump, Ada Apa?

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 06 Mar 2024 17:00 WIB
Elon Musk, Chief Executive Officer of SpaceX and Tesla and owner of Twitter, gestures as he attends the Viva Technology conference dedicated to innovation and startups at the Porte de Versailles exhibition centre in Paris, France, June 16, 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes/ File Photo Acquire Licensing Rights
Elon Musk/Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes/ File Photo Acquire Licensing Rights
Jakarta -

CEO Tesla, Elon Musk dikabarkan bertemu dengan mantan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di Palm Beach, Florida, pada Minggu (3/3). Orang terkaya di dunia itu datang bersama sejumlah donatur Partai Republikan. Apa yang dibahas?

Dikutip dari CNBC, Rabu (6/3/2024), informasi itu awalnya dilaporkan oleh The New York Times. Surat kabar tertua di dunia itu mengutip tiga narasumber anonim yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Awalnya, dua jet pribadi milik Elon Musk dan Donald Trump terpantau mendarat di sebuah bandara dekat Palm Beach pada Sabtu (2/3). Kehadiran pesawat itu diketahui secara daring lewat layanan bernama 'Elon Jet' yang mengumpulkan data dari sumber terbuka untuk melacak 125 jet pribadi milik politisi, selebriti, dan berbagai pemimpin perusahaan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump sedang mengumpulkan pendonor agar bisa maju dalam Pemilu AS 2024 melawan Joe Biden. Namun, belum jelas jika pertemuan antara keduanya menandakan Elon Musk bakal mendukung Donald Trump dalam Pemilu AS. Perwakilan Elon Musk dan Donald Trump tidak merespons saat dimintai konfirmasi soal kabar pertemuan tersebut.

Kendati demikian, keduanya diketahui sering berkonflik. Pada Juli 2017, Elon sempat meninggalkan jajaran Dewan Penasihat Presiden dengan alasan AS menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Accords.

ADVERTISEMENT

Sekitar lima tahun setelahnya, yakni pada 2022 Trump sempat menyebut Elon sebagai 'artis penuh omong kosong'. Padahal, Trump mengklaim Elon memilihnya dalam putaran Pemilu AS, dan kabar itu dibantah secara terbuka oleh Elon. Di sisi lain, Elon diketahui sering mengkritik Trump dan Joe Biden secara terbuka.

"Saya tidak membenci orang itu, namun inilah waktunya bagi Trump untuk gantung topi dan berlayar menuju matahari terbenam," tulis Musk dalam tweet pada Juli 2022.

"Demokrat juga harus membatalkan serangan tersebut, jangan membuat seolah-olah satu-satunya cara Trump untuk bertahan adalah dengan mendapatkan kembali kursi kepresidenan," lanjutnya.

Sejak membeli Twitter dan mengubah menjadi X, Elon Musk semakin sering menyuarakan ideologinya. Dia juga sering tampil dengan berbagai pemimpin politik sayap kanan di berbagai belahan dunia.

Pada Mei 2022, Elon menuduh pemerintahan Joe Biden melakukan segala cara untuk mengesampingkan dan mengabaikan Tesla, meskipun mendominasi industri kendaraan listrik.

Pada enam bulan setelahnya, Biden sempat dimintai pendapatnya soal potensi Elon Musk sebagai ancaman keamanan nasional. Kala itu, Biden mengatakan bahwa kerja sama dan hubungan Elon Musk dengan berbagai negara lain memang patut dipantau.

Pada akhir 2023, Elon mengaku kemungkinan besar akan memilih Gubernur Florida, Ron DeSantis dalam Pemilu AS. Namun, DeSantis sudah menghentikan kampanyenya pada Januari dan mengumumkan bakal mendukung Trump.

Elon mengatakan dengan tegas bahwa ia tidak akan memilih Joe Biden sebagai Presiden AS, tapi ia mengatakan belum tentu juga bakal memilih Trump.

"Saya tidak mengatakan akan memilih Trump," tutupnya.

(ara/ara)

Hide Ads