Dirut Bicara Garuda Gabung ke InJourney: Sebelum Ganti Pemerintahan

Samuel Gading - detikFinance
Kamis, 07 Mar 2024 20:15 WIB
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra/Foto: dok. Garuda Indonesia
Jakarta -

Rencana bergabungnya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ke holding BUMN Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney ditargetkan rampung tahun ini. Kendati demikian, Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengaku belum bisa membeberkan waktu persis kapan merger tersebut dilakukan.

"Kita akan bergabung seperti saudara-saudara kita yang sudah duluan AP I dan AP II. Nanti kita akan bergabung dengan InJourney. Timing-nya insyaallah belum tahu (tapi) ada upaya sebelum pergantian pemerintahan," ucap Irfan di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024).

Irfan kemudian menjelaskan, bahwa pihaknya tidak dalam posisi untuk setuju atau tidak setuju. Menurutnya, apapun perintah yang diberikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir wajib dilaksanakan.

"Siap (laksanakan perintah). Siap. Mana berani gua lawan (pak Erick Thohir)," bebernya.

Oleh sebab itu, pihaknya pun sudah memberi sejumlah masukan dan perencanaan terkait mekanisme penggabungan tersebut. Jika terlaksana, Irfan menilai bisa saja InJourney menjadi subholding dari Garuda Indonesia di bidang pariwisata.

Sementara terkait syarat keuangan Garuda Indonesia yang harus baik sebelum penggabungan, Irfan menjelaskan, pihaknya sedang mengupayakan hal tersebut. Ia meyakini hal tersebut bisa tercapai, sebab Garuda memiliki banyak orang yang inovatif.

"Masih minus, masih minus equity-nya. mesti di-plus-in dulu, makanya Oktober itu (target gabung), kita mesti plus-in dulu. Siap apa enggak? Ya kita harus lakukan. Tapi Insyaallah. Ada lah (cara menaikkan equity). Ada nanti, kita banyak orang agak inovatif di Garuda. Jadi intinya ada dua hal, salah satunya dua hal itu biasa lah, profit mengurangi ini, kedua adalah accounting treatment. Kalau sudah waktunya kita sampaikan," imbuhnya.

Irfan mengatakan, tidak menutup kemungkinan penggabungan Garuda ke InJourney dilakukan bersamaan dengan merger Pelita Air-Citilink

"Bolak-balik, bolak-balik, ya mungkin sekalian sama InJourney nanti. Mungkin ya," terangnya.

Sebelumnya, berdasarkan catatan detikcom, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan rencana bergabungnya Garuda Indonesia ke holding BUMN Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Saat ini menurut Erick masih ada yang harus dibereskan oleh Garuda sebelum akhirnya bergabung ke holding BUMN pariwisata.

"Nah, sekarang Garuda masih langkah kedua, penyehatan alhamdulillah sudah sehat. Tetapi langkah berikutnya membesarkan, sekarang kita tunggu dulu jumlah pesawatnya kalau bisa dapat 100 dulu kalau bisa 110-120, tuturnya saat di sela sela acara Garuda Indonesia TravelFair 2022, di ICE, BSD Jumat (28/10/2022).

Erick mengatakan jika Garuda Indonesia sudah lebih sehat lagi dan menambahkan jumlah pesawatnya, baru kemudian bisa gabung dengan holding BUMN.




(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork