Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, kementeriannya menjadi salah satu yang terkena kebijakan automatic adjustment alias diblokir oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Kebijakan automatic adjustment sendiri merupakan pencadangan belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang diblokir sementara pada Pagu Belanja K/L tahun anggaran 2023 sebesar 5% untuk menghadapi kondisi ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik.
Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf mendapat pagu alokasi tahun anggaran 2024 sebesar Rp 3,53 triliun. Anggaran ini dialokasikan ke dalam dua fungsi antara lain pariwisata sebesar Rp 2,33 triliun, dan pendidikan sebesar Rp 1,19 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan Surat Menteri Keuangan tanggal 29 Desember 2023, pagu Kemenparekraf terkena kebijakan automatic adjustment yaitu Rp 236,15 miliar," kata Sandiaga, dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (13/3/2023).
Dengan adanya kebijakan ini, lanjut Sandiaga, anggaran yang bisa dimanfaatkan untuk sementara oleh Kemenparekraf pada 2024 adalah Rp 3,29 triliun.
Lebih lanjut Sandiaga mengatakan, untuk tahun 2024 ini ditargetkan kontribusi PDB pariwisata bisa mencapai 4,5%. Selain itu, ditargetkan nilai devisa pariwisata juga bisa tembus US$ 10,46-13,08 miliar atau sekitar Rp 163,17-204,04 triliun.
"Tenaga kerja pariwisata di 24,5 juta orang, wisatawan mancanegara 10,41-14,3 juta kunjungan, dan wisatawan nusantara 1,25-1,5 miliar perjalanan. Ini yang perlu kita garis bawahi karena metode perhitungan yang sedang kita dalami bersama BPS." tutur dia.
Kemudian nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan tembus Rp 1.347 triliun, lalu nilai ekspor produk ekraf ditargetkan mencapai US$ 27,53 miliar. Terakhir jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif ditargetkan bisa tembus 24,93 juta orang di 2024.
"Strategi kami di 2024 ini masih tetap mengacu kepada 9 langkah strategi yangs udah kami sampaikan pada raker yang lalu. Dan dengan semangat 3G, Gercep, Geber, dan Gaspol. Juga 3SI, Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menerapkan kebijakan automatic adjustment atau pencadangan belanja kementerian/lembaga (K/L) untuk diblokir sementara dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Sri Mulyani memastikan kebijakan Automatic Adjustment tidak akan mengganggu prioritas dari K/L karena besarannya masing-masing hanya 5% dari pagu belanja. Total anggaran yang diblokir sementara untuk 2024 ditetapkan sebesar Rp 50.148.936.040.000 atau sekitar Rp 50 triliun.
"Selama ini penyerapan anggaran dari K/L rata-rata juga di sekitar 95%. Jadi sebetulnya 5% itu kalau dilihat dari track record hampir semua kementerian ya, itu kira-kira ada di bagian yang dianggap tidak akan mengganggu prioritas dari K/L itu," kata Sri Mulyani usai nyoblos di TPS 73 di Jalan Mandar X Sektor 3A, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Rabu (14/2/2024).
Automatic Adjustment meminta seluruh K/L untuk memblokir anggaran yang dinilai belum prioritas dilaksanakan di awal tahun. Dengan kebijakan ini, K/L diarahkan untuk memprioritaskan belanja yang benar-benar penting sehingga akan memiliki ketahanan untuk antisipasi jika harus dilakukan perubahan dalam menghadapi dampak ketidakpastian global.
"Kalau sampai ada sesuatu yang bergerak prioritas dari negara, seperti kita dihadapkan tahun 2022-2023 waktu itu bergejolaknya harga komoditas yang menyebabkan harga minyak goreng naik, kemudian dilakukan beberapa langkah-langkah prioritas. Tahun lalu juga dilakukan prioritas baru seperti Inpres untuk jalan-jalan rusak," imbuhnya.
Apabila terdapat kebutuhan yang prioritas, maka K/L dapat mengajukan usul relaksasi Automatic Adjustment pada Semester II-2024 melalui mekanisme revisi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.02/2023 tentang Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, serta Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
Anggaran yang diblokir sementara bersumber dari dana Rupiah Murni (RM). Kegiatan yang diprioritaskan untuk dilakukan Automatic Adjustment yakni belanja barang yang dapat diefisienkan, tidak mendesak atau dapat ditunda, diutamakan berasal dari 10 akun belanja barang yaitu honor, perjalanan dinas, paket meeting, belanja barang operasional lainnya dan belanja barang non operasional lainnya.
(shc/rrd)