Desa Sasak Panjang, Kembangkan Perekonomian dengan Onderdil Motor & Tanaman Hias

Desa Sasak Panjang, Kembangkan Perekonomian dengan Onderdil Motor & Tanaman Hias

Niken Widya Yunita - detikFinance
Jumat, 15 Mar 2024 15:04 WIB
Desa Sasak Panjang
Foto: Niken Widya Yunita/detikFinance
Jakarta -

Mari mengenal Desa Sasak Panjang, di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di desa tersebut dikembangkan perekonomian onderdil motor dan tanaman hias.

Desa BRILian Sasak Panjang yang terletak di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih terlihat asri. Di kanan kiri jalan belum banyak tersentuh bangunan megah. Masih terlihat tanaman seperti singkong dan pisang di kanan kiri jalan. Jarak satu rumah dengan rumah lainnya juga masih renggang, tidak sepadat kota terdekatnya seperti Bogor dan Depok.

Desa seluas 563 hektare dengan jumlah penduduk 32 ribu orang tersebut bermata pencaharian berkebun, usaha onderdil kendaraan, dan tanaman hias. Terdapat sekitar ratusan kios onderdil motor dan tanaman hias. Beberapa kios onderdil motor dan tanaman hias terlihat di jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa Sasak PanjangToko Onderdil Motor di Desa Sasak Panjang/Foto: Niken Widya Yunita/detikFinance

Kepala Desa Sasak Panjang, Andy Umi Yulaikah, menyebutkan, onderdil yang dijual oleh pengusaha di Desa BRILian merupakan barang baru. Onderdil barang baru karena dulunya pengusaha onderdil motor di Desa Sasak Panjang merupakan binaan sebuah perusahaan otomotif. Barang-barang yang tidak dikerjakan perusahaan otomotif tersebut, diambil alih oleh masyarakat Sasak Panjang. Barang-barang tersebut antara lain sepatbor, spion, dan batok lampu.

"Mereka dikasih bahan mentah dari pabrik binaan Astra di Tangerang, Bogor, Ciomas, lalu diolah sendiri," ujar Andy Umi saat ditemui detikFinance, di Kantor Desa Sasak Panjang, Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini dan ditulis Jumat (15/3/2024).

ADVERTISEMENT
Desa Sasak PanjangKepala Desa Sasak Panjang Andy Umi Yulaikah/Foto: Niken Widya Yunita/detikFinance

Menurut Andy Umi, barang-barang onderdil motor tersebut dikirim ke seluruh Indonesia. Kecuali ada pembeli yang datang langsung ke Desa Sasak Panjang. Mereka yang datang langsung biasanya dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Sebelum pandemi Covid-19, ratusan masyarakat dari Jabodetabek datang untuk membeli onderdil di Desa Sasak Panjang. Namun sejak ada pandemi Covid-19, pengusaha onderdil telah terbiasa berjualan melalui online.

Desa Sasak Panjang terkenal sebagai daerah onderdil motor nasional. Bahkan Bupati Bogor Iwan Setiawan bakal menjadikan Sasak Panjang sebagai desa wisata onderdil motor, dikutip dari detiknews.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pemerintah Desa Sasak Panjang, Endang Iskandar mengatakan, wisata onderdil pernah berjalan. Namun karena Covid-19, kegiatan tersebut berhenti. "Sebenarnya wisata onderdil sudah berjalan. Karena Covid-19 jadi terhenti. Tapi sekarang banyak dilakukan secara online," kata Endang.

Sementara untuk tanaman hias, Andy Umi menuturkan, terdapat ratusan penjual tanaman hias di Desa Sasak Panjang. Tanaman tersebut ditanam di lahan, bukan di pot-pot. Tanaman diletakkan di polybag untuk pembibitan.

Romi, pengusaha tanaman hias ditemui di lokasi usahanya di sekitar kantor Desa Sasak Panjang, mengatakan, jenis tanaman yang berada di lahannya antara lain Palem Jenggot dam pohon Pule. Tanaman-tanaman yang berada di lahan Romi ada yang dilakukan pembibitan sendiri seperti tanaman Lohansung. Namun ada juga tanaman yang diambil dari luar Desa Sasak Panjang antara lain dari Kediri, Bondowoso, dan Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Desa Sasak PanjangLahan tanaman hias milik Romi di Desa Sasak Panjang/ Foto: Niken Widya Yunita/detikFinance

Sasak Panjang Desa BRILian

Desa Sasak PanjangKepala Desa Sasak Panjang Andy Umi Yulaikah menunjukkan desanya merupakan Desa BRILian dalam program BRI Menanam/Foto: Niken Widya Yunita/detikFinance

Andy Umi menuturkan, Desa Sasak Panjang merupakan binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan termasuk dalam program Desa BRILian. Hampir semua penduduk Desa Sasak Panjang merupakan nasabah BRI. Menurut Andy Umi, BRI pun memberikan bantuan dalam Program BRI Menanam berupa 70-100 pohon alpukat pada 11 September 2023 lalu. Penanaman tanaman alpukat di Desa Sasak Panjang diharapkan dapat menjadi produk unggulan dan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Kini tanaman alpukat tersebut masih tumbuh di Desa Sasak Panjang dan belum panen. Tanaman alpukat yang diberikan BRI memiliki tinggi sekitar 80 cm," kata Andy Umi.

Program Desa BRIlian merupakan upaya yang dilakukan BRI untuk mendorong inovasi berkelanjutan bagi desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Direktur Utama BRI Sunarso dalam sambutannya pada acara final Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 di Menara BRILiaN, Jakarta, Rabu (10/1/2024) lalu mengatakan, sejak tahun 2020 hingga 2023, BRI telah membantu mengembangkan perekonomian di 3.178 desa Se-Indonesia. Melalui Desa BRILian, inklusi keuangan dan digitalisasi di desa juga disebut telah meningkat.

(nwy/hns)

Hide Ads