Pengusaha Ungkap Impor Barang Kebutuhan Industri Lebih Sulit, Kenapa?

detikcom Leaders Forum

Pengusaha Ungkap Impor Barang Kebutuhan Industri Lebih Sulit, Kenapa?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 15 Mar 2024 16:33 WIB
Shinta Kamdani, Ketua Dewan Pimpinan Nasional APINDO dalam detikcom Leaders Forum di Samisara Grand Ballroom, Sopo Del Tower, Jakarta, Kamis (14/3/2024). detikcom Leaders Forum 2024 mengangkat tema Memantau Peluang di Tengah Ketidakpastian Ekonomi 2024.
detikcom Leaders Forum - Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Perekonomian global dinilai masih dalam kondisi buruk. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, kondisi ini berdampak pada menurunnya permintaan barang-barang Indonesia dari pasar global.

"Keadaan saat ini situasi global parah sekali, dan demand global menurun sekali," katanya dalam detikcom Leaders Forum bertajuk 'Memantau Peluang di Tengah Ketidakpastian Ekonomi' yang didukung oleh PT KB Bank Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, dikutip Jumat (15/3/2024).

Bahkan, Shinta menyebut mengimpor bahan baku untuk industri kini lebih sulit. Menurutnya banyak negara enggan menjual barang-barang mereka ke luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Even mau impor juga tidak semudah sebelumnya. Banyak negara mengatakan kita tidak mau ekspor barang-barang tertentu kita. Ini perlu diperhatikan, kondisi di lapangan saat ini tidak baik-baik saja," bebernya.

Di satu sisi pemerintah berusaha untuk mengurang jumlah barang-barang impor. Namun Shinta menyebut perlu juga melihat kesiapan industri dalam negeri.

ADVERTISEMENT

Ia mengapresiasi insentif yang diberikan pemerintah bagi pelaku industri. Tetapi yang dibutuhkan oleh pengusaha adalah kebijakan yang mendorong percepatan produksi.

"Walaupun produksi tetap ekspansi, tapi banyak kendala dalam supply chain yang dihadapi saat ini. Ini kaitannya dengan kebijakan pemerintah. Jadi jangan bicara insentif saja. Ya insentif is good, stimulus, kita butuh, tapi kebijakan juga, bagaimana barang masuk, supaya kita bisa cepat lakukan produksi," pungkasnya.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads