Lazada Ramadan Seller Festival 2024 mendorong agar para pelaku UMKM bisa memaksimalkan pendapatan mereka di bulan Ramadan 2024. Pasalnya, Ramadan menghadirkan peluang yang cukup besar untuk para pelaku usaha agar bisa mendapatkan keuntungan besar.
Hal itu didasari karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Bahkan jumlah umat Muslim Indonesia mencapai 86,7 persen atau 240,62 juta jiwa. Tingginya jumlah tersebut tentu menghadirkan peluang yang besar untuk menjalankan bisnis kebutuhan umut Muslim di Indonesia.
Lazada Ramadan Seller Festival 2024 adalah acara Lazada yang digelar Lazada pada 13 Maret 2024. Acara tersebut memberikan ruang wawasan baru bagi brand dan penjual lokal agar bisa mempersiapkan strategi bisnis dan pemasaran untuk menghasilkan lonjakan transaksi online di bulan Ramadan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komitmen Lazada terhadap brand dan penjual lokal Indonesia selalu dan akan tetap kuat. Dengan semangat inovasi, kami terus mengejar pertumbuhan berkelanjutan, tidak hanya bagi Lazada, namun juga bagi brand dan penjual lokal yang ada di platform kami," kata CEO Lazada Indonesia James Chang dalam keterangan tertulis, Minggu (17/3/2024).
Tak hanya itu, brand juga bisa memanfaatkan Ramadan sale mulai dari 8 maret 2024 sampai 8 April 2024 untuk memaksimalkan daya jual brand lokal di platform Lazada selama Ramadan.
"Lazada Ramadan Seller Festival yang diselenggarakan bertepatan dengan bulan suci yang paling dinantikan masyarakat Indonesia menjadi dorongan untuk brand dan penjual lokal Indonesia memanfaatkan momentum Ramadan untuk meningkatkan penjualan. Di festival belanja Ramadan kali ini, kami siap mendukung brand dan penjual lokal dengan serangkaian program dan fitur berteknologi mutakhir, khususnya bagi brand dan penjual lokal yang siap untuk terus tumbuh bersama Lazada," tuturnya.
Sementara itu, Pemimpin Komunitas Penjual Lazada (City Leader Lazada Club) sekaligus mentor bersertifikat LazStar Trainer, Rika Yeo mengatakan bulan Ramadan perlu dimanfaatkan secara maksimal bagi para pelaku UMKM.
"Selalu terjadi peningkatan omset selama bulan Ramadan, yang rata-rata mencapai puluhan persen. Tingkat konsumsi masyarakat di bulan Ramadan memang biasanya meningkat, termasuk dengan adanya tradisi berbagi yang kental di bulan suci ini," kata Rika
Wanita yang juga alumni Alibaba Netpreneur ini mengatakan secara umum, brand lokal akan mendapat keuntungan berlipat dengan strategi yang secara tepat menargetkan pola pengeluaran masyarakat Indonesia. Secara khusus, beberapa kategori diperkirakan akan meningkat secara signifikan yaitu kategori food & beverages (43 persen), fashion & accessories (27 persen), dan beauty & personal care (20 persen) jelang bulan Ramadan tahun ini.
Hal itu juga diperkuat dengan laporan dari Google yang bertajuk 'Recharge, Reconnect, Celebrate: Consumer Insights for Successful Ramadan 2024 Campaigns'. Laporan tersebut menyebutkan momen Ramadan bisa meningkatkan masyarakat untuk berbelanja hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan tanggal kembar.
"Sebagai seorang pemilik brand ataupun penjual di platform online, kamu memiliki kesempatan untuk mempelajari performa toko kamu dan menggunakan data penjualan yang bisa didapatkan secara real time untuk dijadikan referensi penyusunan strategi bisnismu. Khususnya di bulan Ramadan ini, jadikanlah momentum ini kesempatan untuk boost trafik toko dan memicu perkembangan bisnis hingga setelah Lebaran nanti," jelas Rika.
Selain itu, Rika turut berbagi tips agar bisa memaksimalkan peluang tersebut. Hal ini bertujuan agar para UMKM bisa memaksimalkan keuntungan di bulan Ramadan.
1. Pelajari Performa Omzet dan Produk Tokomu
Gunakan dasbor Seller Center di platform Lazada untuk mengakses fitur Bisnis Analis dan menentukan target dengan tingkat omset saat ini. Selain itu, penjual juga bisa melihat rekomendasi produk yang cocok untuk dipromosikan di toko yang dihasilkan dari prediksi analitis berbasis AI yang ada di fitur Bisnis Analis.
2. Gunakan Promo dan Diskon Khusus Ramadan
Fitur promo dan diskon menjadi daya tarik yang kuat untuk mendorong pembeli check out produk dijual. Apalagi dengan penawaran promosi eksklusif selama bulan Ramadan seperti hampers dan bundling produk. Jangan lupa untuk gunakan promo gratis ongkir dan voucher toko yang tersedia di Lazada!
3. Perhatikan Kebutuhan Pembeli dan Tren Produk Saat Ramadan
Bulan Ramadan cocok dijadikan momen berbagi dengan kerabat atau sahabat tercinta. Rika menemukan bahwa bulan Ramadan memicu masyarakat untuk mencari produk-produk yang lekat dengan kata 'kebersamaan' seperti takjil dan kurma, 'berbagi' seperti parsel, hampers Ramadan, dan sembako, dan 'lebih baik' yaitu kosmetik, pakaian Muslim, peralatan salat serta perlengkapan rumah tangga.
4. Sesuaikan Strategi Penjualan dengan Perilaku Belanja Konsumen
Setelah mengetahui produk apa saja yang sedang dibutuhkan oleh konsumen, pastikan sesuaikan strategi seiring dengan perubahan tanggal selama bulan Lebaran.
"Misalnya, di minggu pertama kamu fokus untuk mempromosikan kategori fesyen seperti gamis atau baju koko, kemudian di minggu kedua kamu fokus untuk mempromosikan kategori elektronik seperti ponsel hingga laptop," ungkap Rika.
Targetkan promosi untuk produk terlaris di minggu-minggu terakhir jelang Lebaran untuk performa penjualan yang lebih baik mengingat adanya pencairan Tunjangan Hari Raya (THR).
5. Fokus Penjualan Produk Populer dan Produk yang Tren di Masa Ramadan
Lebih baik fokus menerapkan strategi untuk produk yang populer demi memaksimalkan keuntungan. Untuk mempromosikan produk populer tersebut, Rika merekomendasi empat langkah yaitu gunakan fitur promosi kampanye Lazada, memasang harga yang kompetitif, pastikan stok produk cukup untuk menjawab kebutuhan konsumen, dan tingkatkan minat konsumen dengan diskon dan fitur gratis ongkir.
6. Terapkan Layanan Bintang Lima Bagi Pembeli
Selama bisa menjaga layanan toko yang konsisten dan memuaskan, penjual bisa mendapatkan loyalitas dari para pelanggan.
"Menerapkan 4 Langkah Service Bintang 5, yaitu memiliki customer service yang responsif, pastikan pengiriman dan penanganan pesanan yang cepat, ajak pembeli untuk aktif memberi saran untuk brand, dan terus menjaga interaksi dengan pembeli agar tidak gampang lupa dengan brand kamu," tutup Rika.
(anl/ega)