Unit bisnis On-Demand Services (ODS) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yakni Gojek untuk pertama kalinya berhasil mencatatkan laba operasional atau laba usaha di kuartal 4-2023 sebesar Rp 20,45 miliar. Berdasarkan data paparan resmi GOTO, angka ini membaik signifikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Q3-2023) yang rugi usaha Rp 364,89 miliar dan kuartal 4-2022 yakni rugi usaha mencapai Rp 1,71 triliun.
Sementara itu, dari sisi EBITDA yang disesuaikan untuk segmen ODS yang membawahi Gojek ini juga positif di Q4-2023 senilai Rp 239 miliar, atau 1,71% dari GTV ODS. Pendapatan bruto ODS atau Gojek di Q4-2023 juga meningkat 7,2% dibandingkan kuartal sebelumnya mencapai sebesar Rp 3,2 triliun.
Menurut manajemen GOTO, kenaikan pendapatan ini turut dipengaruhi oleh value-added service serta peningkatan pendapatan iklan, yang mendorong take rate (imbal jasa) unit bisnis ODS sebesar 66 basis poin quarter-on-quarter. Sepanjang tahun 2023, pendapatan bruto ODS naik 4% menjadi Rp 12,11 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 11,68 triliun, seiring peningkatan take rate bisnis ODS sebesar 270 basis poin.
Adapun nilai transaksi bruto atau GTV unit bisnis ODS pada Q4-2023 meningkat 4% quarter-on-quarter (QoQ) menjadi Rp 14 triliun.
"Pencapaian ini menandai peningkatan GTV selama dua kuartal berturut-turut, seiring unit bisnis ini kembali kepada momentum pertumbuhan," tulis manajemen GOTO, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/3/2024).
Opsi transportasi terjangkau yang diluncurkan di kota-kota baru juga mampu mendorong peningkatan GTV produk tersebut sebesar 20% pada Q4-2023.
"Sekitar 40% pengguna dalam periode tersebut merupakan pelanggan baru atau pelanggan yang sebelumnya non aktif," tulis GOTO.
Pendapatan GOTO
Secara umum, tahun lalu, GOTO Group mencatatkan pendapatan bersih mencapai Rp 14,79 triliun, naik 0,28% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yaitu Rp 11,35 triliun. Peningkatan ini bersamaan dengan strategi perseroan yang mampu menurunkan total beban operasional hingga 40% atau Rp 16 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Langkah penurunan beban dan naiknya pendapatan ini membuat induk Gojek dan GoTo Financial (GTF) ini mampu memangkas rugi operasional (rugi usaha) di tahun 2023 menjadi Rp 10,28 triliun, turun 66,11% dari tahun sebelumnya rugi usaha Rp 30,33 triliun.
Manajemen GoTo juga menyampaikan perseroan berhasil mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan positif untuk pertama kalinya sebesar Rp 77 miliar di kuartal 4-2023. Di saat yang sama, nilai transaksi bruto (GTV) GoTo Group juga naik 8% dari kuartal sebelumnya dan 1% dari Q4-2022.
Simak Video "Video: Grab dan Danantara Buka Suara soal Isu Investasi ke GOTO"
(prf/ega)