Realisasi dan usulan penyertaan modal negara (PMN) ke BUMN dalam 5 tahun mencapai Rp 226,1 triliun. Meski demikian, deviden yang diberikan BUMN lebih besar yakni mencapai Rp 279,7 triliun.
Berdasarkan data yang diunggah Kementerian BUMN di Instagram disebutkan, total realisasi dan usulan PMN dari tahun 2020 hingga 2024 sebesar Rp 226,1 triliun. Adapun rinciannya, tahun 2020 sebesar Rp 27 triliun, tahun 2021 Rp 68,9 triliun dan tahun 2022 Rp 53,1 triliun.
Kemudian, tahun 2023 sebesar Rp 35,3 triliun dan tahun 2024 sebesar Rp 41,8 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, total realisasi dan usulan dividen dari 2020 hingga 2024 sebesar Rp 279,7 triliun. Adapun rinciannya, tahun 2020 Rp 43,9 triliun, tahun 2021 Rp 29,5 triliun dan tahun 2022 Rp 39,7 triliun.
Pada tahun 2023 BUMN menyetor dividen Rp 81,2 triliun dan tahun 2024 sebesar Rp 85,5 triliun.
Dalam unggahan tersebut juga disebutkan, penerimaan negara dari BUMN mencapai 21,9% dari total pendapatan negara tahun 2023. Penerimaan negara itu berasal dari pajak, dividen dan PNBP lainnya.
"Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kontribusi BUMN kepada negara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Erick menyampaikan penerimaan negara dari BUMN dalam bentuk pajak, dividen dan PNBP lainnya sudah mencapai 21,9% dari total pendapatan negara di luar hibah untuk 2023," tulis akun Kementerian BUMN.
Simak juga 'Erick Thohir: Pegawai BUMN Bisa Libur Hari Jumat':