AS Berhasil Lobi India buat Batalkan Pembatasan Impor Laptop

AS Berhasil Lobi India buat Batalkan Pembatasan Impor Laptop

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 21 Mar 2024 19:31 WIB
Tombol-tombol pada keyboard laptop (Nizar Aldi/detikSumut)
Foto: Nizar Aldi
Jakarta -

India membatalkan kebijakan pengetatan impor laptop setelah lobi yang dilakukan oleh para pejabat Amerika Serikat (AS). Agustus lalu, India memberlakukan peraturan yang membatasi impor laptop, tablet, hingga komputer.

Vendor yang ingin mengimpor harus memiliki lisensi khusus dari Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. Kebijakan itu sempat menimbulkan kekhawatiran bisa mengganggu angka penjualan.

Dikutip dari Reuters, Kamis (21/3/2024), tapi pemerintah India membatalkan aturan itu hanya dalam beberapa minggu. Pemerintah menyebut pihaknya hanya akan memantau proses impor dan memutuskan langkah selanjutnya setahun kemudian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS berhasil memenangkan lobi terhadap India, meskipun negara di Asia Selatan itu biasanya kurang fleksibel terkait perubahan kebijakan. Dalam email yang dikirim pemerintah AS, terlihat negara Paman Sam khawatir adanya pembatasan akan menciptakan iklim usaha yang tidak menentu. India sempat bersikukuh bahwa mereka mengumumkan kebijakan demi kepentingan semua pihak dan mendorong investasi asing, meskipun India sering kali lebih mengutamakan pemain lokal dibandingkan pemain asing.

Para pejabat AS kecewa dengan perubahan yang dilakukan India terhadap impor laptop yang dilakukan tiba-tiba tanpa pemberitahuan dan konsultasi. AS menyinggung potensi masalah terhadap ekspor tahunan negaranya yang senilai US$ 500 juta per tahun.

ADVERTISEMENT

Firma riset Counterpoint memperkirakan pasar laptop dan komputer pribadi di India bernilai US$ 8 miliar per tahun. Perwakilan Dagang AS (USTR) Katherine Tai bertemu dengan Menteri Perdagangan India Piyush Goyal di New Delhi pada 26 Agustus, segera setelah kebijakan tersebut diumumkan

Katherine menuntut pemangku kebijakan diajak berkonsultasi, dan meminta Goyal membatalkan persyaratan tersebut. Menurutnya, pengumuman yang mengejutkan dari India mendorong perusahaan-perusahaan AS dan perusahaan-perusahaan lain untuk berpikir dua kali melakukan bisnis di India.

Pada waktu yang hampir bersamaan, diplomat perdagangan AS di New Delhi, Travis Coberly, mengatakan kebijakan lisensi laptop secara tiba-tiba adalah sebuah kesalahan.

"Kementerian TI India "memahami bahwa mereka (India) telah melakukan kesalahan. Mereka mengakui hal yang sama. Perusahaan-perusahaan Amerika di sini telah mengecam mereka mengenai hal ini," tulisnya.

(kil/kil)

Hide Ads