Peternak ayam dan sapi memberikan sejumlah pesan penting kepada pemegang pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan nomor urut 02 itu dinyatakan menang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berikut 4 Permintaan Peternak:
1. Kesejahteraan Peternak Ayam
Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) mengatakan tidak masalah siapa yang akan menjadi pemimpin dalam pemerintahan selanjutnya. Namun, ada beberapa pesan penting yang menjadi harapan peternak mandiri salah satunya perlindungan dan kesejahteraan bagi peternak ayam mandiri.
Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir pemerintah dinilai gagal dalam ketahanan pangan, sehingga peternak banyak yang bangkrut dan tutup usahanya. Menurut Alvino bahkan peternak masih meninggalkan utang yang tidak sedikit. Jumlah peternak yang bangkrut juga tidak sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepengetahuan kami pelaku peternak rakyat sekarang tinggal 100.000 an dari yang dulunya katanya 2,5 juta orang peternak," kata Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) Alvino Antonio kepada detikcom, Kamis (21/3/2024).
Untuk itu peternak meminta agar pemerintah bisa mengatur terkait pembagian di industri unggas ini. Salah satu yang diharapkan peternak, perusahaan jangan menguasai sampai dalam sisi budidaya yakni penggemukan unggas. Jadi tetap hanya dilalukan oleh peternak mandiri saja.
"Budi daya atau penggemukan ayam pedaging dan petelur harus 100% dikerjakan oleh peternak rakyat mandiri seperti zaman Pak Harto (Presiden Kedua Indonesia Soeharto) dulu, perusahaan konglomerasi tidak boleh budi daya mereka hanya menyediakan saran produksi ternak seperti bibit ayam, pakan ternak dan obat-obatan," terangnya.
2. Setop Impor Daging Kerbau Beku India
Kemudian, Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), berharap pemerintahan selanjutnya menyetop impor daging kerbau dari India. Direktur Eksekutif Gapuspindo, Joni Liano, menyebut sampai saat ini status India belum bebas akan penyakit menular pada ternak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Harapannya (pemerintahan selanjutanya) setop impor daging kerbau beku dari India, karena negara tersebut belum bebas penyakit PMK. India statusnya negara tidak bebas dan juga tidak zona bebas (PMK)," kata Joni kepada detikcom, Kamis (21/3/2024).
Joni menerangkan pemerintah harus melindungi negara dari sebaran penyakit menular seperti PMK. Hal ini telah diatur dalam Undang Undang No 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
3. Tekan Impor Daging Sapi
Joni juga mengatakan pekerjaan rumah (PR) pemerintahan selanjutnya yakni menekan importasi daging sapi. Seperti diketahui, saat ini Indonesia masih melakukan impor baik sapi hidup dan daging sapi untuk kebutuhan dalam negeri.
Dia berharap Menteri Pertanian selanjutnya juga bisa dipilih dari sosok yang andal di bidang tersebut, bukan dari partai politik. Karena hal ini dibutuhkan untuk meningkatkan populasi sapi dalam negeri.
"Saran saya presiden (selanjutnya) harus komit dan harus fokus untuk meningkatkan populasi sapi, saya yakin jika komit pasti secara gradual impor sapi dan daging akan turun," ujar dia.
Ia menilai sejumlah program untuk meningkatkan populasi sapi sejauh ini cukup bagus, hanya saja tidak dikerjakan secara fokus. Menurutnya jika program-program yang sudah ada bisa dikerjakan dengan fokus maka dia meyakini impor sapi bisa ditekan.
"Program-program peningkatan populasi sudah bagus seperti program SIWAB (sapi induk wajib bunting) tapi penilaian saya tidak fokus dikerjakan, tidak ada political will seperti alokasi anggaran minim, koordinasi pusat & daerah dan antar kementerian," pungkasnya.
(ada/ara)