Penggunaan alat berat, seperti excavator, bulldozer, dump truck, dan lain-lain merupakan salah satu bagian penting dalam industri smelter nikel. Pasalnya, pengoperasian alat berat ini bukanlah tugas yang sederhana. Dibutuhkan keahlian dan pengetahuan yang mendalam untuk mengoperasikan alat berat dengan aman dan efisien.
Untuk meningkatkan kompetensi kerja di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya bagi operator alat berat, PT GNI bersama Biro Klasifikasi Indonesia mengadakan uji kompetensi dan sertifikasi izin operator (SIO). Sertifikasi ini digelar secara bertahap pada tanggal 11-14 Maret untuk operator Wheel Loader dan 13-17 Maret 2024 untuk operator Boiler.
Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo berharap pelatihan dapat meningkatkan dan melengkapi pengetahuan serta keterampilan operator dalam menangani dan mengoperasikan alat berat dengan baik dan benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adanya pelatihan ini juga bisa meningkatkan kualitas SDM. Sehingga operator akan lebih siap dan memahami cara kerja di lapangan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka sesuai dengan fungsinya masing-masing," ungkap Mellysa dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3/2024).
Mellysa menambahkan perusahaan sudah secara rutin mengadakan pelatihan di bidang K3 ini. Hal ini mengingat keberadaan operator-operator alat berat sangat penting di industri smelter nikel.
Selama sertifikasi berlangsung pemberian materi dilakukan secara online sedangkan pelatihan teknis secara offline. Mellysa mengatakan kegiatan ini juga merupakan bentuk pengimplementasian dan upaya penerapan K3 di lingkungan PT GNI.
Menurutnya, kontribusi K3 terhadap produktivitas sangat berbanding lurus. Jika K3 dapat diterapkan dengan baik maka keselamatan dan kesehatan kerja karyawan akan menjadi lebih baik sehingga pekerjaan menjadi lebih optimal.
"Kegiatan ini juga bentuk kontribusi perusahaan terhadap peningkatan sumber daya manusia yang ada di Morowali Utara yang nantinya diharapkan dapat memiliki daya saing untuk mendukung kegiatan-kegiatan industri kedepannya," tutup Mellysa.
(prf/ega)