Hasil panen padi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah ditinjau langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Jokowi hasil panen di Sigi cukup memuaskan.
Hasil panen di Kabupaten Sigi, kata Jokowi, dapat menghasilkan gabah kering sebanyak 6,2 ton per hektare.
"Saya ingin melihat panen besar yang ada di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dan hasilnya saya lihat bagus. Per hektare ini bisa 6 sampe 6,2 ton per hektarenya. Artinya sangat baik," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers yang disiarkan virtual, Rabu (27/3/2024).
Selanjutnya lahan yang sudah dipanen ini akan dipercepat untuk ditanami kembali. Hal ini dilakukan karena pemerintah ingin sektor pertanian mengejar ketertinggalan masa tanam yang sempat mundur karena siklus cuaca El Nino sejak akhir tahun lalu.
"Ini oleh pak Mentan didorong untuk mempercepat penanaman kembali, sehingga setelah dipanen langsung diolah tanahnya dengan traktor, dengan mesin-mesin, dengan mekanisasi yang lebih moderen," papar Jokowi.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi sebelumnya memaparkan proyeksi panen padi di bulan Maret 2024 sendiri diprediksi mengalami kenaikan.
Dari awalnya diprediksi 3,5 juta ton namun kini kemungkinan naik jadi 3,8 juta ton. Artinya ada 300 ribu ton tambahan hasil panen padi yang diprediksi Bapanas.
"Maret ini proyeksinya 3,5 juta ton malah naik jadi 3,8 juta ton," ungkap Arief ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024) yang lalu.Tinjau Panen Padi di Sulteng, Jokowi: Hasilnya Bagus, 6,2 Ton per Hektare.
Hasil panen padi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah ditinjau langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Jokowi hasil panen di Sigi cukup memuaskan.
Hasil panen di Kabupaten Sigi, kata Jokowi, dapat menghasilkan gabah kering sebanyak 6,2 ton per hektare.
"Saya ingin melihat panen besar yang ada di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dan hasilnya saya lihat bagus. Per hektare ini bisa 6 sampe 6,2 ton per hektarenya. Artinya sangat baik," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers yang disiarkan virtual, Rabu (27/3/2024).
Selanjutnya lahan yang sudah dipanen ini akan dipercepat untuk ditanami kembali. Hal ini dilakukan karena pemerintah ingin sektor pertanian mengejar ketertinggalan masa tanam yang sempat mundur karena siklus cuaca El Nino sejak akhir tahun lalu.
"Ini oleh pak Mentan didorong untuk mempercepat penanaman kembali, sehingga setelah dipanen langsung diolah tanahnya dengan traktor, dengan mesin-mesin, dengan mekanisasi yang lebih moderen," papar Jokowi.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi sebelumnya memaparkan proyeksi panen padi di bulan Maret 2024 sendiri diprediksi mengalami kenaikan.
Dari awalnya diprediksi 3,5 juta ton namun kini kemungkinan naik jadi 3,8 juta ton. Artinya ada 300 ribu ton tambahan hasil panen padi yang diprediksi Bapanas.
"Maret ini proyeksinya 3,5 juta ton malah naik jadi 3,8 juta ton," ungkap Arief ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024) yang lalu.