"Yang perlu mendapat perhatian adalah bawang putih, karena ada kenaikan 5,4% dibandingkan bulan yang lalu," ungkap Isy dalam agenda Dialog Publik 'Memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan Jelang dan Pasca Lebaran 2024' di Hotel Grandhika, Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (27/3/2024).
Isy pun menjelaskan kenaikan harga bawang putih disebabkan terjadi peningkatan harga di China selaku negara asal impor. Pasalnya, berdasarkan catatan Kemendag, sekitar 90% dari bawang putih yang beredar di Indonesia berasal dari luar negeri.
"Bawang putih ini kan lebih dari 90% impor, jadi begitu terjadi kenaikan di sumber impornya, khususnya di China ini bawang putih mengalir kenaikan, sehingga di dalam negeri juga terjadi kenaikan," bebernya.
Kendati demikian, Isy menjamin bahwa pasokan bawang putih dalam negeri saat ini masih mencukupi. Hal ini karena Kemendag sudah mengeluarkan izin impor sebesar 650 ribu ton, realisasi impor pun saat ini dijelaskannya masih berjalan.
"Tapi ini secara kasat mata di pasar-pasar tradisional itu bawang putih tersedia dalam jumlah yang cukup," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di Panel Harga Pangan Nasional milik Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (27/3) pukul 15.00 WIB, harga rata-rata bawang putih bonggol secara nasional terpantau naik Rp 170 ke level Rp 41.700/kg dalam sepekan terakhir. Sementara menurut Info Pangan Jakarta, harga bawang putih bonggol saat ini berada di level harga Rp 41.750/kg.
(hns/hns)