Keberangkatan KA Meningkat Saat Mudik, Awas Kena Macet di Perlintasan

Keberangkatan KA Meningkat Saat Mudik, Awas Kena Macet di Perlintasan

Samuel Gading - detikFinance
Selasa, 02 Apr 2024 10:58 WIB
Calon penumpang membeli tiket kereta api jarak jauh (KAJJ) di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (6/12/2023). PT KAI (persero) menambah 84 perjalanan kereta api untuk menghadapi lonjakan penumpang saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mulai 21 Desember 2023-7 Januari 2024. ANTARA FOTO/Cahya Sari/Ak/YU
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Cahya Sari
Jakarta - Kereta Api (KA) menjadi moda transportasi yang paling digemari masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran2024. Kepolisian mengatakan bahwa jumlah keberangkatan KA bisa melesat sampai 300 kali.

"Kemudian karena tadi cara bertindak khususnya terhadap kereta api, karena kereta api ini terjadi peningkatan atau menjadi moda transportasi yang favorit, ada peningkatan 300 kali pemberangkatan. Itu akan mempengaruhi perlambatan-perlambatan di jalan," kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, dalam agenda Dialog Publik 'Operasi Ketupat dan Strategi Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2024' di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2024).

Dari total potensi 193,6 juta jiwa pergerakan masyarakat pada Idul Fitri 2024, Slamet mengatakan, KA menduduki urutan pertama sebagai moda transportasi yang paling banyak digunakan masyarakat. Moda transportasi favorit untuk mudik Lebaran berikutnya adalah pesawat dan kapal laut.

"Dari 193 juta jiwa itu, ada beberapa moda transportasi yg jadi unggulan mulai dari kereta api, baru disusul kendaraan-kendaraan lainnya baik itu pesawat, pelabuhan udara, dan pelabuhan laut yang pada intinya baik udara maupun laut nantinya lewat darat juga. Sehingga perlu penanganan cukup serius," tuturnya.

Slamet menuturkan, meningkatnya jumlah penumpang KA diprediksi menimbulkan kemacetan di sejumlah perlintasan sebidang. Ia mencatat ada tiga wilayah yang menjadi rute perlintasan KA terbanyak pada Idul Fitri 2024, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Oleh sebab itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya berupaya mengantisipasi hal tersebut agar masyarakat bisa melakukan mudik dengan aman dan nyaman pada masa Idul Fitri 2024.

"Ini kita perlu antisipasi dan perlu cara bertindak yang lebih baik lagi sehingga perlambatan-perlambatan kendaraan bisa kita minimalisir," pungkasnya.

Berdasarkan catatan detikcom, Survei Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran Tahun 2024 yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan juga mencatat tren serupa.

Untuk edisi mudik Lebaran 2024, masyarakat lebih memilih KA antarkota 39,32 juta orang (20,30%), bus 37,61 juta orang (19,37%), mobil pribadi 35,42 juta orang (18,29%), dan sepeda motor 31,12 juta orang (16,07%).

Hal ini berbanding terbalik dengan beberapa tahun sebelumnya di mana kendaraan pribadi menjadi moda transportasi favorit. Pada 2023, moda transportasi paling banyak yang digunakan untuk mudik adalah adalah mobil pribadi 27,32 juta (22,1%), sepeda motor 23,13 juta orang (20,3%), bus 22,77 juta orang (18,4%), dan KA antar kota 14,47 juta orang (11,69%). (ara/ara)


Hide Ads