Rombongan Pekerja Hotel yang Hilang saat Gempa Taiwan Ditemukan!

Rombongan Pekerja Hotel yang Hilang saat Gempa Taiwan Ditemukan!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 04 Apr 2024 16:20 WIB
Firefighters work at the site where a building collapsed following the earthquake, in Hualien, Taiwan, in this handout provided by Taiwans National Fire Agency on April 3, 2024. Taiwan National Fire Agency/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES.
Ilustrasi/Momen Evakuasi Korban Gempa Taiwan dari Bangunan yang Roboh/Foto: via REUTERS/TAIWAN NATIONAL FIRE AGENCY
Jakarta -

Jumlah korban luka akibat gempa bumi magnitudo 7,2 di Taiwan timur meningkat melampaui 1.000 orang. Departemen Pemadam Kebakaran Taiwan mencatat jumlah korban luka akibat bencana ini mencapai 1.058 orang.

Dilansir Reuters, Kamis (4/4/2024), gempa berpusat di wilayah timur Hualien yang sebagian besar merupakan wilayah pedesaan yang populasinya sedikit. Bencana terjadi saat warga bersiap untuk berangkat ke sekolah dan kerja.

Sementara itu sembilan orang dinyatakan meninggal dunia. Otoritas berwenang juga mengumumkan menemukan lokasi rombongan 50 pekerja hotel yang sempat dinyatakan hilang. Mereka diketahui melakukan perjalanan ke sebuah resort di kawasan Taman Nasional Taroko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak pemadam menyebut rombongan tersebut terjebak di jalan raya lintas pulau yang melintasi jurang, yang menghubungkan Hualien dengan pantai barat Taiwan. Evakuasi diperkirakan baru terlaksana pada Kamis Petang.

Selain itu pada Kamis pagi, helikopter penyelamat mengevakuasi enam orang yang terjebak di area pertambangan. Lalu jalur kereta api ke Hualien dibuka kembali pada Kamis. Meskipun satu stasiun pedesaan di utara kota Hualien masih ditutup karena mengalami kerusakan.

ADVERTISEMENT

Di kota Hualien, orang-orang yang sempat terjebak di reruntuhan bangunan juga telah diselamatkan. Masyarakat sekitar memilih tidur di luar rumah karena terjadi gempa susulan lebih dari 300 kali.

Banyak warga memilih tidur di tenda-tenda darurat karena takut kembali ke rumah mereka. "Gempa susulan sangat mengerikan dan belum berhenti. Saya takut tidur di dalam rumah," katanya.

(ily/ara)

Hide Ads