RI Paling Terakhir Masuk Satgas Anti Pencucian Uang Dunia, Jokowi: Kadang Malu

RI Paling Terakhir Masuk Satgas Anti Pencucian Uang Dunia, Jokowi: Kadang Malu

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 17 Apr 2024 16:37 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Foto: Isal Mawardi/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bangga Indonesia telah masuk sebagai anggota penuh dari Financial Action Task Force (FATF) on Money Laundring and Terrorism Financing. Indonesia resmi menjadi anggota penuh per Oktober 2023 pada Satgas Anti Pencucian Uang Dunia itu.

Namun, di tengah kebanggaannya itu, Jokowi mengaku terkadang merasa malu. Pasalnya, Indonesia menjadi negara terakhir di antara kumpulan G20 yang masuk ke dalam satgas tersebut.

"Kadang saya juga melihat itu malu. Karena di keanggotaan G20 yang belum masuk tinggal kita saja, yang lain sudah diterima sebagai anggota penuh FATF," curhat Jokowi saat memberikan arahan dalam peringatan 22 Tahun Gerakan APU-PPT di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jokowi yang mesti dibanggakan adalah dengan masuknya Indonesia sebagai anggota penuh FATF artinya dunia internasional mengakui efektivitas regulasi dan implementasi kebijakan di lapangan.

"Karena ini merupakan pengakuan dunia internasional atas efektivitas regulasi kita, atas efektivitas koordinasi kita, atas efektivitas implementasi di lapangan terhadap Anti Pencucian Uang dan juga pendanaan terorisme di negara kita Indonesia," ujar Jokowi.

ADVERTISEMENT

Dis berharap agar keanggotaan penuh ini menjadi momentum yang baik bagi Indonesia untuk menguatkan komitmen pencegahan dan pemberantasan TPPU, sehingga kredibilitas ekonomi Indonesia menjadi meningkat. Kemudian persepsi mengenai sistem keuangan Indonesia menjadi semakin baik, semakin positif.

"Pada akhirnya ini akan mendorong berbondong-bondongnya investasi untuk masuk ke negara kita Indonesia. Reputasi itu penting. Penilaian dunia internasional itu penting," tegas Jokowi.

(hal/das)