Eks PM Inggris Bantu Jokowi Pangkas Jumlah Aplikasi Layanan Publik RI

Eks PM Inggris Bantu Jokowi Pangkas Jumlah Aplikasi Layanan Publik RI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 18 Apr 2024 14:20 WIB
Eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan.Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikcom
Jakarta -

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Anas buka-bukaan soal bantuan Eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair untuk menginterpretasikan aplikasi layanan publik di Indonesia. Katanya, Tony Blair Institute ikut berkontribusi untuk merampingkan jumlah aplikasi layanan publik di Indonesia.

Azwar Anas bilang sejauh ini masih ada 27 ribu aplikasi layanan publik. Nantinya, layanan-layanan tersebut akan disatukan dan diintegrasikan dalam satu aplikasi super layanan publik atau govtech bernama INA Digital.

Dia bercerita ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perintah untuk mengintegrasikan aplikasi layanan publik, Tony Blair langsung diminta untuk membantunya. Bahkan, Tony Blair langsung datang ke kantornya untuk berkoordinasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu kami diminta oleh Presiden untuk mengkoordinasi transformasi digital, Pak Tony Blair langsung ke kantor Menteri PAN-RB, beliau meyakinkan tidak ada cara yang lebih cepat untuk melipat gandakan pencapaian negara dan birokrasi yang efisien kecuali program digitalisasi. Ini terus berjalan," kata Azwar Anas usai Tony Blair bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).

Menurut Azwar Anas, melalui Tony Blair Institute, eks Perdana Menteri itu sangat besar jasanya membantu Indonesia untuk melakukan transformasi digital. Khususnya, dalam rangka membesut aplikasi super INA Digital.

ADVERTISEMENT

Tony Blair, kata Azwar Anas, mendorong pemerintah Indonesia untuk segera meluncurkan INA Digital sebagai aplikasi govtech di Indonesia. Dengan begitu, layanan publik bisa terintegrasi satu sama lain tanpa repot-repot mengunduh banyak aplikasi.

"Tadi tim Tony Blair minta dalam waktu dekat untuk segera men-launching INA Digital sebagai govtech Indonesia. Dia akan membantu mengintegrasikan dari berbagai sistem layanan. Nah sekarang ini begitu banyak aplikasi ada 27 ribu aplikasi," papar Azwar Anas.

Azwar Anas juga melaporkan saat ini sudah ada perekrutan terhadap 300 talenta digital dalam rangka penyelesaian aplikasi INA Digital.

"Alhamdullilah kita sudah selesaikan ini semua, sehingga govtech Indonesia telah melakukan proses 300 rekrutmen talenta digital dan ini akan melompat ke penyelesaian sistem portal nasional yang dikerjakan Kominfo, Kemendagri, BSSN, Bappenas, dan kami dari PAN-RB untuk mengintegrasikan portal lainnya," sebut Azwar Anas.

(hal/das)

Hide Ads