Usai Beras, Kini Giliran Gula Langka di Ritel Modern

Usai Beras, Kini Giliran Gula Langka di Ritel Modern

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 19 Apr 2024 12:09 WIB
Gula langka di Ritel Modern
Gula langka di Ritel Modern - Foto: detikcom/Aulia Damayanti
Jakarta -

Kelangkaan bahan pokok di ritel modern kembali terjadi. Setelah beberapa waktu lalu beras, kini giliran stok gula yang mengalami kelangkaan.

Berdasarkan penelusuran detikcom, Jumat (19/4/2024) pada 4 ritel berbeda, tiga di antaranya stok gula kosong. Bahkan sejak sebelum lebaran telah terjadi kekosongan.

Pada ritel modern Superindo di kawasan Serua, Ciputat, hanya ada gula putih yang dikemas kecil-kecil dan gula aren. Sementara produk gula kemasan satu kilogram (kg) tidak ada sama sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara rak untuk beras saat ini telah terisi penuh dengan beras premium. Padahal seperti diketahui stok beras premium di ritel sempat langka pada Februari 2024 lalu.

"Gula sedang susah memang stoknya belum ada. Sekarang beras ada, gula yang nggak ada," kata salah satu petugas di Superindo tersebut.

ADVERTISEMENT

Petugas tersebut mengatakan bahwa kekosongan stok gula telah terjadi sejak 2 minggu terakhir.

Kondisi serupa juga terjadi di salah satu Indomaret di Serua, Ciputat. Menurut pekerja yang bertugas, stok gula sejak sebelum lebaran sulit.

"Dari sebelum lebaran nggak ada. Memang lagi susah," tuturnya.

Saat melihat rak khusus beras, kini sudah terisi penuh dengan berbagai merek beras premium.

Lalu stok gula di ritel Alfamidi juga di Jombang, Ciputat juga terjadi kekosongan stok gula. Rak gula di ritel tersebut hanya memajang harga gula Rp 17.500/kg.

Namun, ada satu ritel yang memiliki stok gula yakni Alfamart di kawasan Jombang, Ciputat. Menurut petugas di ritel tersebut, stok gula baru datang hari ini. Harganya juga telah naik Rp 17.500/kg.

"Ini baru ada hari ini gula. Kemarin-kemarin memang lagi susah stoknya nggak ada," tuturnya.

Badan Pangan Nasional telah menaikkan sementara harga acuan pemerintah (HAP) gula konsumsi menjadi Rp 17.500 per kilogram (kg). Keputusan ini berlaku sejak 5 April sampai 31 Mei 2024.

Hal ini dilakukan agar ketersediaan gula pada lebaran lalu hingga setelahnya tercukupi di pasaran. Karena saat ini telah terjadi kenaikan harga gula secara signifikan.

Karena diketahui harga gula di pabrik juga telah mengalami kenaikan. Hal ini terjadi seiring dengan tingginya biaya produksi dan pengaruh kurs dolar AS yang menguat sehingga mempengaruhi harga gula konsumsi yang sebagian diimpor.

(kil/kil)

Hide Ads