Impor Beras-Gandum RI Maret Melonjak Tinggi, Ini Datanya

Impor Beras-Gandum RI Maret Melonjak Tinggi, Ini Datanya

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 22 Apr 2024 13:21 WIB
Pasokan gandum dunia mulai goyah pasca invasi Rusia ke Ukraina. Lebanon dan Mesir mulai kewalahan mencari impor gandum usai kedua negara terlibat konflik. Rusia dan Ukraina mensuplai 14 persen produksi gandum global.
Foto: AP/Nariman El-Mofty
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor biji-bijian atau serealia naik pada Maret 2024 baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing 25,97% dan 144,02%. Komoditas serealia yang meningkat antara lain beras, gandum dan jagung.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan nilai impor serealia pada Maret 2024 senilai US$ 182,2 juta dengan volume mencapai 491,1 ribu ton. Porsi impor serealia terhadap impor non migas Indonesia pada Maret 2024 mencapai 6,04%.

"Komoditas serealia yang meningkat itu antara lain beras, gandum dan jagung," kata wanita yang akrab disapa Winny dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (22/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci dijelaskan, negara asal utama impor beras yaitu Vietnam, Thailand dan Myanmar. Tercatat impor beras naik 29,29% pada Maret 2024.

Kemudian asal utama impor gandum dan meslin berasal dari Australia, Argentina dan Kanada. Sementara itu, asal impor jagung dari Brazil, Argentina dan Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

"Ini kira-kira impor gandum naik sebesar 24,54%," beber Winny.

Serealia menjadi salah satu komoditas utama non migas yang diimpor Indonesia, bersama mesin/peralatan mekanis dan mesin/perlengkapan elektrik masing-masing senilai US$ 2,28 miliar.

"Pada Maret 2024, nilai impor ketiga komoditas tersebut memberikan share sekitar 37,18% terhadap total impor non migas," jelas Winny.

(aid/rrd)

Hide Ads