Masyarakat Ramai-ramai Jual Emas, Toko Borong Sampai Puluhan Juta

Masyarakat Ramai-ramai Jual Emas, Toko Borong Sampai Puluhan Juta

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 23 Apr 2024 13:57 WIB
Harga emas di Pegadaian hari ini Selasa, (19/7), terpantau mengalami kenaikan. Jumlah kenaikannya pun bervariasi berdasar berat dan cetakan.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Harga emas batangan atau logam mulia terus mencetak rekor dan masih tinggi. Pencapaian ini juga berpengaruh pada omzet toko emas.

Salah satu pegawai Toko Emas Hardinata, Hani mengatakan tren kenaikan harga emas tidak terlalu berpengaruh pada omzet toko. Dia bilang, tokonya sudah mempunyai pelanggan setia yang tidak memperdulikan harga.

Meski begitu, dia menyebut ada perbedaan omzet toko saat harga emas naik dan turun. Dia bilang, perbedaannya hanya 2% atau sekitar Rp 100 juta per bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk omzet masih stabil karena masih ada customer kita yang nggak peduli harga naik atau turun. Ya kira-kira 2% lah, di atas Rp 100 juta (total omzetnya)," katanya kepada detikcom, Selasa (23/4/2024).

Tren tingginya harga emas membuat banyak orang lebih memilih menjual karena bertepatan dengan momentum Lebaran dan kebutuhan untuk pernikahan. "Momen Lebaran banyak beli karena buat gift (hadiah) saudaranya, beratnya sekitar 1-10 gram paling banyak beli. Banyak orang nikahan. Jadi, ya terbantu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, pegawai Toko Emas Azzahra bernama Siska mengatakan kenaikan harga emas ini justru membuat omzetnya turun. Hal ini dikarenakan lebih banyak orang menjual emas alih-alih membeli.

Dia menyebut perbedaan omzet saat harga emas naik dan turun. Saat harga emas naik, omzetnya mencapai Rp 50 juta per bulan, sedangkan saat harga emas turun, omzetnya Rp 100 juta per bulan.

"Kalau untungnya menurun sih karena sepi kan harga pas naik. Omzetnya ya kalau harga naik Rp 50 juta, kalau turun capai Rp 100 juta," jelasnya.

Saat orang menjual emas, memang tokonya mendapatkan untung. Meski begitu, dia juga harus bersaing dengan toko lain. "Iya (omzet turun), karena banyak yang beli. Dapat untung cuma kalau lagi naik tergantung yang lain juga," jelasnya.

Meski omzetnya turun, hal ini tidak berlangsung lama karena terbantu dengan momentum Lebaran dan banyaknya kebutuhan emas untuk lamaran dan pernikahan. "Kalau ramai pas kemarin habis Lebaran, kan orang-orang baru dapat THR, ya. Jadi, terbantu," imbuhnya.

Seperti diketahui, harga emas terus mengalami kenaikan sepanjang tahun 2024. Bahkan harga emas keluaran Logam Mulia Antam sempat mencetak rekor tertinggi tembus Rp 1.347.000/gram.

Hari ini harga emas mengalami penurunan hingga Rp 18.000 per gram dan berada di level Rp 1.325.000/gram. Meski begitu, harga ini termasuk masih tinggi dibandingkan harga awal tahun 2024.

Jika ditarik dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas Antam bergerak di rentang Rp 1.315.000-1.347.000/gram. Sementara dalam sebulan terakhir pergerakannya ada di rentang Rp 1.203.000-1.347.000/gram.

(ara/ara)

Hide Ads