Kembangkan SDM, Kemnaker Tingkatkan Kerja Sama Bilateral dengan Jepang

Kembangkan SDM, Kemnaker Tingkatkan Kerja Sama Bilateral dengan Jepang

Dea Duta Aulia - detikFinance
Selasa, 23 Apr 2024 21:58 WIB
Kemnaker
Foto: dok. Kemnaker
Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya meningkatkan kerja sama bilateral dengan Pemerintah Jepang di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Kerja sama itu termasuk partisipasi pada program tenaga kerja berketerampilan spesifik atau Specified Specified Skilled Workers (SSW) dan program magang baru.

Upaya tersebut ditandai dengan pertemuan bilateral antara Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi dan Presiden of Japan International Cooperation Agency (JICA) Akihiko Tanaka di Tokyo, Jepang, Senin (22/4/2024).

Anwar Sanusi mengungkapkan, saat ini, Kemnaker sedang melakukan pengembangan fungsi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang dikenal dengan program Transformasi Balai Latihan Kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui pengembangan tersebut, diharapkan fungsi balai yang meliputi skilling, reskilling, dan up-skilling ini dapat lebih memberikan manfaat bagi para calon pekerja dan pekerja.

"Kami bermaksud mengembangkan dan meningkatkan fungsi BPVP, sehingga dapat mencakup tidak hanya program pelatihan kerja bagi pekerja lokal, tetapi juga pelatihan kerja bagi para calon pekerja migran, sehingga program
pelatihan kerja juga mencakup program pelatihan budaya dan bahasa," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).

ADVERTISEMENT

Sementara pada program SSW, dia mengatakan, saat ini, Pemerintah Indonesia dengan Jepang berupaya menyusun langkah-langkah strategis sebagai solusi untuk menambah jumlah pengiriman peserta SSW, khususnya dari Indonesia untuk pengembangan ekonomi dan SDM kedua negara melalui pertukaran SDM terampil.

Dalam pertemuan yang kondusif ini juga dibahas berbagai upaya untuk meningkatkan kompetensi para pekerja Indonesia termasuk penataan sistem uji kompetensi yang bisa dilaksanakan di Indonesia. Menurut Anwar, dimungkinkan adanya pengakuan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.

Sementara itu, Akihiko mengatakan pihaknya antusias untuk dilakukan pembahasan lebih intens.

"Pada intinya kita ingin adanya terobosan inovatif untuk memanfaatkan peluang kerja sama ini," tutup Akihiko.




(prf/ega)

Hide Ads