KCIC Gandeng Deltamas-Jasa Marga Bangun Jalan Akses ke Stasiun Karawang

KCIC Gandeng Deltamas-Jasa Marga Bangun Jalan Akses ke Stasiun Karawang

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 24 Apr 2024 17:52 WIB
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) terus mengebut pembangunan stasiun kereta cepat. Salah satunya adalah Stasiun Karawang.
Stasiun Kereta Cepat di Karawang.Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pembangunan akses dari dan menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang tengah digeber. Pasalnya, dari total empat Stasiun Whoosh, hanya stasiun itu yang belum beroperasi.

Adapun beberapa alasan yang menyebabkan stasiun tersebut belum bisa beroperasi antara lain jumlah penumpang (traffic) Whoosh hingga kesiapan jalan akses dari dan menuju stasiun tersebut.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendorong kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan pengembang seperti Deltamas dan Trans Heksa Karawang untuk pembuatan jalan akses.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk Karawang, jalan akses menjadi hal penting yang sedang kita upayakan agar dapat segera selesai. Saat ini sedang proses kita berkerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan pengembang seperti Deltamas dan Trans Heksa Karawang atau kawasan THK untuk pembuatan jalan akses," kata Eva, dihubungi detikcom, Rabu (24/4/2024).

Selain itu, pihaknya juga menjalin koordinasi intensif dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk membuka akses exit tol langsung di km 42 menuju ke stasiun.

ADVERTISEMENT

"Exit tol langsung di km 42, saat ini masih proses pengadaan lahan. Tapi komunikasi erat sudah terjalin serta kerja sama untuk pembuatan jalan akses tersebut," ujarnya.

Eva menjelaskan, ke depannya akan terdapat berbagai jalur akses untuk menuju Stasiun Karawang. Selain itu, berbagai hal yang dapat menarik minta masyarakat juga sudah diprogramkan.

"Salah satunya nanti akan ada shuttle yang menuju kawasan shopping center Grand Outlet Karawang, kemudian kawasan Deltamas," jelasnya.

Di sisi lain, Eva sendiri tak memungkiri bahwa aksesibilitas erat kaitannya dengan traffic penumpang. Oleh karena itu, menurutnya apabila aksesibilitasnya belum maksimal maka traffic penumpang Whoosh tidak akan maksimal.

Ia pun menjabarkan, saat ini perjalanan Whoosh sudah mencapai 40 per hari, bahkan saat momen spesial seperti Lebaran kemarin mencapai 52 perjalanan. Angka tersebut pun meningkat cukup besar, dari awalnya yang hanya 14 perjalanan per hari, saat pertama beroperasi berbayar. Secara keseluruhan, Whoosh sudah mengangkut lebih dari 2,5 juta penumpang.

"Kalau saat ini rata-rata volume harian weekday mencapai 14 s.d 16 ribu, weekend sampai dengan 20 ribu," ujar dia.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka-bukaan soal Stasiun Kereta Cepat Karawang yang hingga saat ini belum beroperasi. Beberapa hal yang disorotinya ialah jumlah penumpang (traffic) dan akses. Ia menilai, apabila jumlah penumpang sudah melampaui target, maka pihaknya akan mendukung pengoperasian stasiun tersebut.

"Kalau kita sekarang apapun akses yang memang secara number of traffic-nya sudah bisa mumpuni. Ya kita pasti dukung, tapi kalau itu belum mumpuni, nanti akhirnya akan membuat kereta cepat ini nggak jadi cepat lagi karena terlalu banyak berhenti," kata Erick dalam halalbihalal bersama media di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2024).

Kementerian PUPR pun turut memberikan penjelasan terkait jalan akses yang belum rampung. Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengakui bahwa untuk pembebasan lahan belum berjalan.

Sementara itu rancangan teknis akhir (RTA) yang menjadi tanggung jawab dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Jasa Marga juga tengah menjadi pembahasan. Ketika beberapa tahapan itu tengah berlangsung, Kementerian PUPR menargetkan bahwa prosesnya tidak akan berlangsung lama karena di tengah tahun ini bakal masuk ke dalam tahap konstruksi.

"Iya saat ini sedang proses penyiapan design oleh Jasa Marga dan sedang proses pengusulan Penlok (penetapan lokasi) untuk pembebasan lahannya. Kami targetkan tahun 2024 ini tepatnya pertengahan tahun atau Q3 bisa start konstruksinya oleh Jasa Marga," kata Triono, dihubungi, Selasa (23/4/2024).

Sementara itu, Project Director Proyek Pengembangan Akses Tol Jasa Marga Denny Chandra Irawan mengakui pihaknya dilibatkan dalam proyek pembangunan akses jalan ini. Seperti diketahui, Jasa Marga merupakan pengelola Jalan Tol Cikampek yang berlokasi dekat dengan stasiun Kereta Cepat Karawang.

"Terkait dengan pembangunan akses tol Karawang, saat ini Jasa Marga sedang menyelesaikan penyusunan Rencana Teknik Akhir (RTA). RTA ini nantinya harus mendapatkan persetujuan akhir dari Kementerian PUPR," kata Denny Chandra.


Hide Ads