Produsen mobil listrik Tesla sedang menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas menurunnya penjualan mobil listrik. Sebagai tindak lanjut Elon Musk dikabarkan memecat sejumlah karyawan senior dan ratusan pegawai lainnya.
Informasi itu awalnya diungkap The Information pada Selasa pagi (30/4). Mereka mengutip sebuah email yang dikirim Elon Musk kepada para senior eksekutif di perusahaan tersebut.
Dua karyawan senior Tesla yang dipecat adalah Direktur Bisnis Divisi Supercharger Tesla yakni Rebecca Tinucci, serta Kepala Divisi Produk Tesla yakni Daniel Ho. Mereka berdua dirumahkan pada Selasa pagi.
Dalam email tersebut, terungkap Elon akan memecat semua karyawan yang bekerja untuk Rebecca dan Daniel, termasuk sekitar 500 karyawan yang bekerja di grup Supercharger.
"Mudah-mudahan tindakan ini memperjelas bahwa kita harus benar-benar tegas dalam hal jumlah karyawan dan pengurangan biaya," tulis Musk dalam emailnya, dikutip dari Reuters, Selasa (30/4/2024).
"Meskipun beberapa staf eksekutif menganggap hal ini serius, sebagian besar belum melakukannya," sambungnya.
Tim Kebijakan Publik Tesla yang dipimpin oleh Rohan Patel pun dikabarkan ikut terkena gelombang PHK tersebut. Dua pemimpin senior yakni Kepala Divisi Pengembangan Baterai Drew Baglino dan Patel bahkan mengumumkan pengunduran diri.
Namun sayangnya, Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan awak media.
Sementara pada awal April 2024, Tesla diketahui bakal melakukan PHK terhadap 10% dari total tenaga kerja globalnya. PHK dilakukan karena perusahaan sedang bergulat dengan menurunnya penjualan mobil serta semakin kerasnya perang harga kendaraan listrik.
Simak Video 'Rencana Tesla PHK 400 Karyawan di Jerman':
(kil/kil)