Harga Jagung Turun Jadi Rp 4.200/Kg, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Harga Jagung Turun Jadi Rp 4.200/Kg, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 02 Mei 2024 12:57 WIB
Jokowi Resmikan Bendungan Jumbo Rp 1,4 T di NTB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Meresmikan Bendungan di NTB/Foto: Dok. Screencshot YouTube Sekretariat Presiden
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) panen besar komoditas jagung di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, menurutnya panen jagung sudah dilakukan di berbagai wilayah membuat Indonesia surplus.

Menurutnya, saat ini harga jagung turun karena pasokan yang melimpah imbas panen raya terjadi di beberapa wilayah. Harga jagung sebelumnya mencapai Rp 7.000 per kilogram (kg) kini menjadi Rp 4.200 per kg.

"Semuanya panen, sehingga yang terjadi adalah harga turun karena over supply. Harga yang sebelumnya Rp 7.000, sekarang sudah turun menjadi 4.200," ungkap Jokowi usai meninjau panen raya jagung, Kamis (2/5/2024).

Menurutnya, penurunan harga jagung yang terlalu drastis bisa jadi kabar kurang baik bagi petani. Meskipun, para peternak ayam diuntungkan karena harga pakan yang umumnya dari jagung jadi lebih murah, otomatis harga ayam dan telur juga bisa lebih murah.

"Ini baik untuk peternak, tapi kurang baik untuk petani, nah ini lho menjaga keseimbangan sepertinya tidak mudah," ungkap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi bilang semua petani jagung perlu meningkatkan produktivitasnya, salah satunya dengan mencari bibit unggul. Dia menyebut ada bibit Tangguh yang mampu memberikan hasil panen hingga 7-8 ton, selain itu ada juga bibit Bisi yang hasil panen bisa mencapai 7-9 ton.

Yang jadi masalah masih banyak petani yang hasil panennya sedikit, cuma di bawah 5 ton. Saat harga jagung turun sampai Rp 4.200 per kg begini, menurutnya keuntungan yang diperoleh petani sangat pas-pasan.

"Ini masalahnya masih ada yang di bawah 5 ton. Nah itu yang dengan harga Rp 4.200 tadi nggak nutup," kata Jokowi. (hal/ara)


Hide Ads