Badan program pangan dunia PBB (Word Food Programme/WFP) melaporkan ribuan warga di Darfur, Sudan Barat, tengah dilanda krisis pangan akibat perang saudara yang berkecamuk di wilayah itu. Kondisi ini membuat banyak warga setempat harus 'bertarung' dengan kelaparan ekstrem.
Melansir dari CNN, Selasa (7/5/2024), bahkan saking parahnya tingkat kelaparan di sana membuat banyak warga terpaksa mengkonsumsi apapun yang bisa dimakan. Walaupun itu hanya rumput atau kulit kacang.
"Masyarakat (Darfur, Sudan) terpaksa mengonsumsi rumput dan kulit kacang tanah. Jika bantuan tidak segera sampai kepada mereka, risiko kelaparan dan kematian akan semakin meluas di Darfur dan wilayah lain yang terkena dampak konflik di Sudan," kata Direktur Regional WFP di Afrika Timur, Michael Dunford.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, WFP mengatakan hingga kini banyak bantuan kemanusiaan yang sudah disiapkan namun tidak bisa dikirim karena masalah keamanan dan birokrasi. Kondisi ini membuat banyak bantuan termasuk pangan tersendat di salah satu negara tetangga terdekat dari Sudan, Chad.
Kemudian pembatasan yang diberlakukan oleh pihak berwenang di kota pesisir Port Sudan juga ikut menghambat pengiriman bantuan. Akibatnya sekitar 1,7 juta warga kelaparan tercatat tidak bisa menerima bantuan yang seharusnya.
"Pengiriman bantuan pangan di Darfur terputus-putus akibat pertikaian dan hambatan birokrasi yang tak ada habisnya. Setidaknya 1,7 juta orang di wilayah tersebut mengalami kelaparan tingkat darurat," terang WFP.
Sebagai informasi, Sudan telah dilanda perang saudara sejak April 2023. Konflik ini berlangsung brutal yang ditandai dengan beberapa laporan kekerasan seksual dan genosida hingga memicu eksodus pengungsi.
Kondisi ini membuat lebih dari 8,7 juta orang terpaksa menjadi pengungsi, dan 4,6 juta di antaranya adalah anak-anak. Masih belum cukup, 24,8 juta orang di kawasan itu dilaporkan membutuhkan bantuan darurat termasuk warga Darfur, Sudan Barat, yang kini terpaksa makan rumput dan kulit kacang untuk bertahan hidup.
Simak juga Video 'Keadaan di Fasilitas Nuklir Iran Setelah Drone Israel Ditembak':