Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,11% pada kuartal I-2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ada dua hal yang menopang pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024.
Pertama, pertumbuhan konsumsi masyarakat. Kedua, investasi yang cukup besar masuk ke Indonesia.
"Itu saya kira patut kita syukuri karena itu banyak didukung memang oleh konsumsi, tetapi juga didukung yang kedua oleh investasi yang terus masuk ke negara kita," beber Jokowi ditemui usai meresmikan IDTH Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi bentuk optimisme di tengah lesunya perekonomian global. Dia mengatakan, banyak negara berada di jurang resesi, belum lagi beberapa negara lain juga harus melihat ekonominya justru melambat.
Pernyataan Jokowi ini juga didukung oleh catatan Badan Pusat Statistik (BPS). Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam laporannya mengungkap sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar adalah konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi. Kontribusi konsumsi rumah tangga lebih besar dibandingkan pada kuartal I-2023.
"Jika dilihat pertumbuhan triwulan I-2024 konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan terbesar dari sisi pengeluaran yaitu sebesar 2,62% kontribusi ini meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya maupun triwulan I-2023," katanya dalam konferensi pers, Senin (6/5/2024) kemarin.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 juga ditopang oleh komponen PMTB dengan sumber pertumbuhan 1,19%. Ia menyebut pertumbuhan PMTB ini didorong oleh barang modal bangunan hingga realisasi investasi dari penanam modal asing (PMA) dan penanam modal dalam negeri (PMDN).
"Demikian juga pertumbuhan modal pemerintah terlihat tumbuh positif," lanjutnya.
Konsumsi pemerintah dengan sumber pertumbuhan 1,06%. Kontribusi konsumsi pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi menjadi yang terbesar ketiga.
"Sementara itu net ekspor memberikan pertumbuhan negatif 0,23%," pungkasnya.
(hal/ara)