"Sekadar menegaskan kembali: Tesla akan menghabiskan lebih dari US$ 500 juta untuk memperluas jaringan Supercharger kami untuk menciptakan ribuan pengisi daya BARU tahun ini," kata Musk di X, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/5/2024).
"Itu hanya pada lokasi baru dan perluasan, belum termasuk biaya operasional yang jauh lebih tinggi," ujarnya.
Setelah melakukan PHK minggu lalu, Musk mengatakan Tesla berencana memperluas jaringan Supercharger tetapi lebih lambat untuk lokasi baru.
Tesla telah mengadopsi Tesla's North American Charging Standard yang menjadikan supercharger perusahaan semakin dekat untuk menjadi standar industri dengan mengorbankan Combined Charging System saingannya.
Namun, keputusan Musk untuk menghentikan tim pengisian kendaraan listrik mengacaukan rencana peluncuran stasiun pengisian cepat baru dan kemungkinan menunda upaya Presiden Joe Biden untuk melistriki jalan raya AS.
Pemerintahan Biden telah menyumbangkan US$ 5 miliar ke negara-negara bagian selama lima tahun untuk membangun 500.000 pengisi daya kendaraan listrik sebagai bagian dari program National Electric Vehicle Infrastructure, dan Tesla telah menjadi salah satu pemenang terbesar dana federal tersebut sejauh ini. (acd/rrd)