China Sebut Hubungan dengan RI Capai Puncak Keemasan di Era Jokowi

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 14 Mei 2024 19:00 WIB
Jokowi dan Xi Jinping - Foto: YouTube Sekretariat Presiden
Jakarta - Hubungan ekonomi Indonesia dan China disebut memasuki zaman keemasan pada era kepemimpinan dua kepala negara, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Xi Jinping. Menurut Wu Zhiwei, Counselor of Economic and Commercial Counsellor's Office Kedutaan Besar China untuk Indonesia, hal ini terlihat dari naiknya peringkat investasi China yang sekarang menduduki posisi ke-2.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM investasi China pada 2022 dan 2023 berada di posisi ke-2 investasi terbanyak di Tanah Air dengan jumlah masing-masing US$ 8,2 miliar dan US$ 7,4 miliar. Peringkat tersebut naik dibanding 2021, yaitu saat China berada di posisi ke-3 dengan investasi US$ 3,1 miliar.

"Sepuluh tahun pemerintahan Jokowi, hubungan ekonomi Indonesia dan China memasuki masa keemasan. Dari peringkat 12 (capaian investasi) meningkat jadi ke-2 di bawah Singapura. Kerja sama investasi menjadi instrumen akselerasi dalam dekade keemasan dan menjadi kunci untuk dekade selanjutnya," katanya dalam acara Indonesia-China Investment Promotion Seminar di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Selasa (14/5/2024).

Tumbuhnya investasi China di Indonesia juga didukung kebijakan hilirisasi yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya investor China-lah yang paling memberikan respon positif terhadap program tersebut.

"Presiden Jokowi sering menekankan hilirisasi industri, dan investor China lah yang memberikan respon paling agresif. Sebagai contoh, industri pertambangan dan smelter, dalam beberapa tahun terakhir telah didirikan industri hilirisasi nikel, aluminium, industri high value added," tambah dia.

Ia mencontohkan perkembangan di Kabupaten Morowali yang berbeda jauh dari 10 tahun lalu. Morowali yang dulunya berbasis nelayan kini berhasil memproduksi berkualitas.

"Morowali telah menjadi basis produksi penting bahan baku kendaraan listrik dunia. Morowali menjadi kabupaten dengan peningkatan ekonomi terpesat di Indonesia. Prestasi ini bisa terwujud dengan kerja sama dan kontribusi antara pengusaha China dan Indonesia yang saling mendukung.

Sementara itu, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian/Investasi, Riyatno membeberkan 5 investasi utama China di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Kelimanya antara lain industri pengolahan logam dasar sebesar USR 12,8 miliar, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi US$ 7,9 miliar, serta listrik, gas dan air US$ 2,5 miliar.

"Kemudian industri kimia, farmasi senilai US$ 2,4 miliar dengan porsi 8%, dan kawasan industri, perumahan dan perkantoran sebesar US$ 2 miliar dengan porsi 7%. Kami juga angat mengapresiasi capaian China dalam mendukung program pemerintah untuk penyebaran dan pemetaan investasi," jelas dia.


(ily/kil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork