5 Pengusaha Muda Perempuan yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

5 Pengusaha Muda Perempuan yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 17 Mei 2024 10:23 WIB
Tamara Dewi Gondo Soerijo
Tamara Dewi Gondo Soerijo/Foto: Samsung
Jakarta -

Sejumlah pengusaha muda Indonesia sukses masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024. Tidak sedikit di antaranya yang merupakan pengusaha perempuan.

Forbes 30 under 30 merupakan daftar deretan anak muda di bawah usia 30 tahun yang dinilai berpengaruh dan berhasil dalam bidang tertentu melalui proses seleksi yang ketat. Pada tahun ini, ada 10 kategori yang dirilis Forbes.

Mengutip Forbes, Jumat (17/5/2024), total ada 5 nama pengusaha perempuan dari keseluruhan 18 nama anak muda Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut. Nah, siapa saja kah mereka?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Pengusaha Perempuan Forbes 30 Under 30 Asia 2024:

1. Oktorika Mandasari - Co-Founder BintanGo

Oktorika Mandasari merupakan Co-Founder dari BintanGo, aplikasi besutan PT. Stargo Digital Indonesia yang dirilis pada 4 Agustus 2021. Wanita berusia 29 tahun ini masuk ke dalam 30 Under 30 Asia 2024 di kategori Media, Marketing & Advertising.

ADVERTISEMENT

BintanGO adalah pasar bagi pembuat konten. Awalnya diluncurkan sebagai sebuah aplikasi di mana orang dapat membayar untuk sapaan dari selebriti favorit mereka sebelum berkembang menjadi platform kolaboratif bagi para pembuat konten, merek, dan agensi.

Agustus lalu, BintanGO mengumpulkan US$ 2,2 juta dalam putaran perpanjangan benih dari investor termasuk Investible dan Contents Technologies, sehingga total pendanaannya menjadi US$ 4,8 juta. Perusahaan akan menggunakan pendanaan terbaru untuk memungkinkan perdagangan langsung di platform seperti Instagram dan TikTok di Indonesia.

2. Graceila Putri - Co-Founder Juragan Material

Graceila Putri mendirikan startup Juragan Material pada tahun 2021. Wanita berusia 29 tahun ini masuk ke dalam Forbes 30 Under 30 Asia 2024 di kategori Industry, Manufacturing, Energy.

Startup ini mengoperasikan pasar online bagi perusahaan konstruksi untuk membeli material seperti semen dan pipa. Karena situs ini menawarkan cara pengadaan yang baru dibandingkan dengan saluran tradisional seperti panggilan telepon dan pesan teks, para investor mulai memperhatikannya. Pada tahun 2022, Juragan Material mengumpulkan dana awal sebesar US$ 4 juta dari investor termasuk Go-Ventures dan SIG.

3. Kimberly Tandra - Founder Suedeson

Kimberly Tandra, 25 tahun, masuk ke dalam Forbes 30 Under 30 Asia 2024 di kategori The Arts (Art % Style, Food & Drink). Setelah lulus dengan gelar master dari program Esmod Fashion Business di Paris pada tahun 2017, Tandra meluncurkan labelnya Suedeson.

Tandra memamerkan koleksi pertamanya di New York Fashion Week pada tahun 2018 dan pada tahun 2024 ia menjadi desainer termuda yang mengikuti kurasi Indonesia Now. Gaya Suedeson menonjolkan warna-warna cerah dan flora asli Indonesia serta menggunakan sulaman tradisionalnya.

4. Tamara Dewi Gondo Soerijo - Co-Founder Liberty Society

Tamara Dewi Gondo Soerijo, 26 tahun, merupakan salah satu pendiri Liberty Society. Prestasinya di bisnis tersebut membuatnya berhasil masuk ke dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2024 di kategori Social Impact.

Ia mendirikan Liberty Society karena keinginannya untuk mendistribusikan kembali keuntungan perusahaan untuk membantu perempuan yang terpinggirkan. Menargetkan pengungsi di Indonesia dari Timur Tengah dan Afrika, Liberty Society menyelenggarakan lokakarya untuk menunjukkan kepada para pengrajin cara membuat barang dari bahan daur ulang dan menjualnya ke sponsor perusahaan.

Perusahaan ini mendaur ulang limbah dari produsen kertas dan pulp global April Group menjadi tas jinjing, yang menjadi hadiah perusahaan untuk Samsung, AXA Indonesia, dan bisnis besar lainnya. Soerijo, mantan pesaing Miss Indonesia, menerima hibah lebih dari US$ 500.000 dari DBS.

5. Karina Innadindya - Co-Founder HMNS

Perempuan berusia 29 tahun ini merupakan salah satu dari Co-Founder merek parfum local HMNS (dibaca Humans). Ia mendirikan HMNS Bersama Rizky Arief Dwi Prakoso dan Amron Naibaho pada tahun 2019 hingga berhasil masuk ke dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2024 di kategori Retail & Ecommerce.

Ketiganya memperhatikan adanya kesenjangan antara kemewahan dan anggaran di pasar parfum Indonesia, hingga akhirnya memutuskan mendirikan HMNS untuk menawarkan parfum berkualitas dengan harga pantas dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal dan teknik inovatif.

Misalnya saja Parfum mereka Unrosed, dibuat tanpa bunga mawar melainkan dengan palmarosa dari Jawa dengan menggunakan metode yang disebut soliflore. HMNS mengklaim telah menjual 800.000 botol pada tahun lalu. Berekspansi lebih dari sekedar parfum, mereka menawarkan wewangian ruangan dan memperluas jangkauannya ke Malaysia tahun ini.

(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads