Luhut soal World Water Forum 2024: Akan Ada 120 Proyek Strategis Rp 150 Triliun

Luhut soal World Water Forum 2024: Akan Ada 120 Proyek Strategis Rp 150 Triliun

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 18 Mei 2024 15:30 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikcom
Jakarta -

Gelaran Forum Air Dunia atau World Water Forum ke-10 dimulai hari ini di Bali, Sabtu (18/5/2024). Forum internasional ini akan membahas berbagai isu penting di bidang air, termasuk proyek-proyek strategis pendukungnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan setidaknya ada 120 proyek strategis terkait air dan sanitasi bernilai US$ 9,4 miliar atau sekitar Rp 150 triliun akan disepakati saat World Water Forum ke-10 pada 18-25 Mei 2024.

"Kita harus menghasilkan concrete deliverables dari forum ini. Akan melaksanakan 120 proyek strategis terkait air bernilai US$ 9,4 miliar, termasuk tindak lanjut dari inisiatif Indonesia di G20 tahun 2022 yaitu G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang akan mendukung pendanaan untuk aksi iklim termasuk mengatasi krisis air," kata Luhut dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (18/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut menambahkan, dalam acara ini akan diadakan peluncuran Sekretariat GBFA dan penandatanganan LoI dengan beberapa negara sebagai Founding Member, tepatnya 20 Mei. "Setneg dan Kemlu harap fasilitasi para undangan high-level yang belum mendapatkan akses masuk," imbuhnya.

Di samping itu, akan ada penyampaian Deklarasi Menteri yang akan disampaikan ke PBB untuk menjadi UN Water Agenda. Luhut mengatakan, tiga poin dalam deklarasi itu merupakan usulan dari Indonesia, mencakup Integrated water resources management on small island, Centre of excellence on water and climate resilience, dan pencanangan World Lake Day.

ADVERTISEMENT

Secara rinci, Luhut mengatakan forum air terbesar dunia tersebut akan dihadiri sebanyak 13.448 orang dari 148 negara. Delegasi VVIP terdiri dari 8 kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, 3 utusan khusus, dan 38 menteri.

"Interest (daya tarik) terhadap acara ini semakin meningkat. Terdapat juga anggota parlemen dari berbagai negara, perwakilan daerah, asosiasi, perusahaan swasta dan pemuda," ujar dia.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljo mengatakan, agenda Ministerial Meeting akan dihadiri sekitar 103 Menteri dari 132 negara. Hingga 17 Mei 2024, total telah ada 13.000 peserta mendaftar secara formal.

"Namun semua ini masih terus bergerak, karena masih ada 99 Negara yang belum konfirmasi," kata Basuki.

World Water Forum ke-10 mengangkat 'Water for Shared Prosperity'. Tema ini sejalan dengan komitmen negara-negara di dunia yang ingin mencari solusi untuk meningkatkan dan mengelola sumber daya air yang berkelanjutan sebagai langkah untuk menghadapi perubahan iklim yang tidak pasti.

Forum akan fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

(shc/fdl)

Hide Ads