Penerbitan Laporan Keuangan Pertamina Terganjal Neraca Awal
Kamis, 25 Jan 2007 16:51 WIB
Jakarta - Perusahaan umumnya memiliki neraca awal yang menjelaskan total asetnya. Namun tidak demikian dengan Pertamina yang hingga kini belum memiliki neraca awal.Akibatnya, Pertamina belum bisa menerbitkan laporan keuangan 2004 dan 2005 meski sudah selesai diaudit. Sedangkan untuk pengerjaan laporan keuangan 2006, auditor yang ditunjuk Pertamina kesulitan menyelesaikannya."Pertamina adalah perusahaan terbesar di Indonesia dengan aset sekitar Rp 135 triliun, tapi anehnya perusahaan ini tidak memiliki neraca awal," kata Dirut Pertamina Ari H Soemarno.Hal itu diungkapkan Ari, dalam acara silaturahmi dan diskusi Pertamina dengan pemimpin redaksi, di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Kamis (25/1/2007).Belum selesainya neraca awal Pertamina ini, menurut Ari, adalah tugas dari pemerintah. Masalah neraca awal Pertamina menjadi berkepanjangan karena pihak-pihak terkait masih berdebat soal total aset perusahaan minyak ini.Laba 2006Pada tahun 2006, Pertamina mencatat laba Rp 21 triliun. Dari jumlah ini menurut Ari, pemerintah minta dividen sekitar Rp 11-12 triliun. Sedangkan tahun 2007, laba Pertamina ditargetkan mencapai Rp 23 triliun dengan asumsi harga minyak US$ 63 per barel. Dari sisi omset tahun ini Pertamina menargetkan Rp 360 triliun. Ari memperkirakan laporan keuangan Pertamina 2006 yang dikerjakan Ernst & Young rampung triwulan I-2007.
(ir/qom)