Jukir Minimarket Ngaku Tak Keberatan Nggak Dibayar: Bilang Maaf Sudah Senang

Jukir Minimarket Ngaku Tak Keberatan Nggak Dibayar: Bilang Maaf Sudah Senang

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 20 Mei 2024 15:54 WIB
Jukir Liar
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Tidak sedikit masyarakat yang mengeluh karena 'dipalak' para juru parkir liar saat sedang berbelanja di gerai minimarket. Karena hal ini sejumlah pemerintah daerah dengan tegas sudah melarang keberadaan jukir di wilayah administrasi mereka.

Meski begitu, salah seorang juru parkir di minimarket Alfamart daerah Duren Sawit, Jakarta Timur bernama Arif (64) mengaku tidak pernah memaksa para pelanggan untuk memberinya uang parkir. Ia juga mengaku tidak pernah mematok tarif parkir untuk para pelanggan.

Bahkan ia mengatakan saat pelanggan meminta maaf karena tidak bisa memberi uang parkir pun ia sudah merasa sangat senang. Sebab ia merasa dihargai dan menurutnya orang itu sebenarnya ingin memberi namun tidak punya uang kecil sehingga meminta maaf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya kadang ada yang bilang 'maaf ya' itu saya sudah senang banget, karena dia mungkin mau kasih tapi memang nggak ada uang receh. Ya nggak apa-apa," katanya saat ditemui detikcom, Senin (20/5/2024).

Lagi pula, Arif mengaku dirinya juga selalu berupaya untuk tidak mengusik kenyamanan para pengunjung minimarket dengan menghampiri dan memegang behel bagian belakang motor. Sebab menurutnya tidak semua orang senang atas tindakan seperti itu.

ADVERTISEMENT

"Kan kalau bagian belakang motornya itu dipegangi banyak yang risih, kadang ngerasa dipaksa bayar. Kalau saya paling bantu pas keluar aja (dengan menghentikan mobil atau motor yang melintas di jalan). Atau pas masuk saya arahin parkir di mana biar nggak berantakan," ucap Arif.

Dengan pekerjaannya sebagai jukir, ia mengatakan paling banter hanya bisa mendapat Rp 70 ribu dalam sehari. Itu pun kalau kondisi minimarket sedang ramai dan banyak yang ingin memberi.

Jika tidak, biasanya ia hanya bisa membawa pulang sekitar Rp 40-60 ribu. Ia menyebut paling rendah ia pernah hanya mendapat Rp 30 ribu saja.

"Kalau di sini mah paling sehari dapat Rp 40 ribu, Rp 60 ribu lah. Kadang kalau ramai bisa Rp 70 ribu. Cuma kalau lagi sepi banget itu pernah dapat Rp 30 ribu. Pas pulang sudah mikir aja di jalan ini gimana cuma dapat Rp 30 ribu," ungkapnya.

Sementara itu, juru parkir lain di minimarket Indomaret daerah Matraman, Jakarta Timur yang tidak ingin disebutkan namanya juga mengaku tidak pernah mematok harga atau memaksa pengunjung untuk membayar biaya parkir kepadanya.

Karena itu ia menyebut uang yang didapat berdasarkan kesukarelaan pengunjung. Dari sana, dalam sehari ia bisa mendapat uang Rp 150-250 ribu.

"Di sini mah nggak di patok (harus bayar bedapa), se-yang mau ngasih aja. (Pengunjung) nggak boleh di paksa (bayar parkir ke jukir) sama Indomaret," kata jukir itu.

"Kadang-kadang dikasih Rp 2.000, kadang Rp 3.000, kadang Rp 4.000, nggak tentu, banyak juga yang nggak ngasih. Saya di sini nggak maksa sih," ucapnya lagi.

Artinya dengan estimasi jukir tersebut bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 150-250 ribu per hari, dalam sebulan kurang lebih ia bisa membawa pulang Rp 4,5-7,5 juta. Jumlah ini sedikit banyak lebih besar dari gaji UMR di Jakarta yang sebesar Rp 5,06 juta per bulan.

(fdl/fdl)

Hide Ads