.webp)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 di Bali. Jokowi menyampaikan beberapa isu penting di depan pejabat tinggi PBB itu.
Salah satunya adalah naiknya permukaan laut dan mengancam banyak negara kepulauan tenggelam. Isu ini juga dihadapi Indonesia, bahkan beberapa penelitian menyebutkan Jakarta kemungkinan bisa tenggelam dalam beberapa dekade ke depan.
Jokowi menyatakan Indonesia siap berkolaborasi dengan semua negara untuk mengatasi isu naiknya permukaan laut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait kenaikan permukaan laut, Indonesia siap berkolaborasi," ungkap Jokowi dalam keterangan resmi pertemuan tersebut, Selasa (21/5/2024).
Indonesia juga mendorong terselenggaranya konvensi penting antar negara di dunia untuk membahas isu kenaikan air laut. Hal ini dilakukan agar ada aksi dan tindakan nyata antar negara untuk mengatasi isu penting ini.
Jokowi juga bicara soal reformasi sistem multilateral dan menyatakan kebutuhan mendesak untuk adaptasi negara-negara berkembang agar berperan lebih aktif dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Orang nomor 1 di Indonesia itu juga mengapresiasi kemajuan di Majelis Umum PBB terkait status Palestina, namun menekankan bahwa lebih banyak tindakan diperlukan untuk menyelesaikan konflik. Menurut Jokowi, akar persoalan konflik yaitu pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina harus diselesaikan.
"Kita tidak boleh berhenti sampai di sini, akar konflik harus diselesaikan, yaitu pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina. Untuk itu, proses pada sidang umum PBB harus mencerminkan upaya mencapai solusi dua negara," tutur Jokowi yang juga menekankan pentingnya memperkuat koordinasi badan-badan PBB untuk membantu rakyat Palestina.
Lihat juga Video: Yang Dibicarakan Jokowi dan Elon Musk Saat Bertemu di WWF Bali
