Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merespons tentang revisi kebijakan impor melalui penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 tahun 2024. Aturan ini direvisi menyusul kondisi penumpukan 26.415 kontainer di pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
Teten menyoroti kondisi ekonomi global yang saat ini tengah mengalami gejolak hingga mendatangkan tantangan baru bagi pengembangan industri dan UKM di Indonesia. Tantangan ini mulai dari ketersediaan bahan baku, pengembangan inovasi desain, hingga keterampilan sumber daya manusia (SDM).
"Pak Presiden baru-baru ini merevisi Permendag (36/2023) karena laporan 20 ribu kontainer macet. Jadi saya kira mudah-mudahan ini tak mengganggu bisnis kita," kata Teten, dalam sambutannya di pembukaan Furniture Industry Gathering by IFFINA, di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Revisi Permendag ini mendatangkan dua sisi untuk para pelaku industri. Di satu sisi, diharapkan dapat membantu industri dan UKM mempermudah rantai pasok bahan baku atau supply chain. Namun di sisi lain, jangan sampai bisnis UMKM malah jadi terganggu.
Pemerintah juga melakukan berbagai upaya dalam mendukung pengembangan UMKM Indonesia dan menciptakan ekosistem usaha kondusif. Beberapa di antaranya ialah membuat market intelijen terintegrasi, sistem informasi satu pintu untuk agregator ekspor, hingga dukungan pembiayaan.
"Upaya-upaya ini diharapkan dapat memperkuat peran UMKM dan Koperasi. Harapannya, tidak hanya ekspor produk mentah, tapi juga produk jadi bernilai tambah," ujarnya.
Kemenkop UKM bekerja sama dengan Kamar Dagang (Kadin) Indonesia juga tengah mengembangkan Indonesia Trading House. Trading House ini diharapkan dapat membantu memperluas jaringan ekspor dan membantu menjadikan RI sebagai hub perdagangan global.
"SDM kita melimpah dan culture kita cukup kaya dan ini yang mestinya menginspirasi keunikan produk kita. Dalam hal ini saya mau mengajak untuk mendukung program peningkatan produk dalam negeri sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022," kata Teten
Geliat sektor mebel dan kerajinan harapannya juga bisa terdorong dengan pelaksanaan gelaran IFFINA Indonesia Mebel & Design Expo 2024. Acara ini akan digelar pada 14-17 September 2024.
"Melalui pameran ini saya berharap dapat terbangun peningkatan dan jalinan hubungan antara pelaku usaha industri lokal dengan mitra internasional," ujar dia.
Lihat juga Video: Penjelasan Kemendag soal Relaksasi Izin Impor di Permendag 8/20